Cara Membuat Masker Wajah yang Alami

Laporan Pendahuluan / Lp Gagal Ginjal Akut (Gga) Atau Acute Renal Failure (Arf), Download Pdf Dan Doc

<div style="text-align: justify;"> Kami bagikan laporan pendahuluan / LP gagal ginjal akut (GGA) atau acute renal failure (ARF) pdf dan doc.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Teman perawat sekalian, terima kasih telah berkunjung ke bangsal sehat, semoga kami terus bisa menyediakan info dan materi ihwal keperawatan, jikalau sebelumnya telah kami share ihwal laporan pendahuluan banyak sekali judul, pada kesempatan kali ini kami share laporan pendahuluan / LP gagal ginjal akut (GGA) atau acute renal failure (ARF).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> laporan pendahuluan / LP gagal ginjal akut (GGA) atau acute renal failure (ARF) ini telah kami susun selengkap mungkin menurut beberapa referensi, mulai dari tinjauan teori hingga konsep ashuan keperawatan GGA.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Harapan kami laporan pendahuluan / LP gagal ginjal akut (GGA) atau acute renal failure (ARF) ini sanggup mempermudah sahabat perawat dalam pembuatan kiprah rutin yaitu LP.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> laporan pendahuluan / LP gagal ginjal akut (GGA) atau acute renal failure (ARF) ini kami sediakan dalam dua format yaitu pdf dan doc, yang bisa teman-teman download melalui link unduhan yang telah kami sematkan diakhir artikel ini.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <h3 style="text-align: justify;"> <b>Laporan Pendahuluan / LP Gagal Ginjal Akut (GGA) atau Acute Renal Failure (ARF)</b></h3> <div style="text-align: justify;"> <b><br /></b></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Pengertian</b></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="white-space: pre;"> </span></div> <div style="text-align: justify;"> Gagal ginjal Akut (GGA) atau Acute renal failure (ARF) sanggup didefinisikan sebagai sindrom klinis akhir kerusakan metabolik atau patologik pada ginjal yang ditandai dengan penurunan fungsi yang positif dan cepat serta terjadinya azotemia (Davidson, 1984). Biasanya penyakit ini disertai oliguria (pengeluaran kemih < 400 ml/ hari).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Gagal ginjal akut (GGA) atau acute renal failure (ARF) yaitu penurunan laju filtrasi glomerulus secara tiba-tiba, sering kali dengan oliguri, peningkatan kadar urea dan kreatinin darah, serta asidosis metabolic dan hiperkalemia. ( D. Thomson 1992 : 91 )</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Anatomi fisiologi</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ginjal yaitu organ ekskresi yang berperan penting dalam mempertahankan keseimbangan internal dengan jalan menjaga komposisi cairan tubuh/ekstraselular. Ginjal merupakan dua buah organ berbentuk menyerupai kacang polong, berwarna merah kebiruan. Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen, terutama di kawasan lumbal disebelah kanan dan kiri tulang belakang, dibungkus oleh lapisan lemak yang tebal di belakang peritoneum atau di luar rongga peritoneum.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ketinggian ginjal sanggup diperkirakan dari belakang di mulai dari ketinggian vertebra torakalis hingga vertebra lumbalis ketiga. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri sebab letak hati yang menduduki ruang lebih banyak di sebelah kanan. Masing-masing ginjal mempunyai panjang 11,25 cm, lebar 5-7 cm dan tebal2,5 cm.. Berat ginjal pada laki-laki berakal balig cukup akal 150-170 gram dan perempuan berakal balig cukup akal 115-155 gram.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ginjal ditutupi oleh kapsul tunikafibrosa yang kuat, apabila kapsul di buka terlihat permukaan ginjal yang licin dengan warna merah tua. Ginjal terdiri dari belahan dalam, medula, dan belahan luar, korteks. Bagian dalam (interna) medula.Substansia medularis terdiri dari pyramid renalis yang jumlahnya antara 8-16 buah yang mempunyai basis sepanjang ginjal, sedangkan apeksnya menghadap ke sinus renalis. Mengandung belahan tubulus yang lurus, ansahenle, vasa rekta dan duktuskoli gensterminal. Bagianluar (eksternal) korteks. Subtansia kortekalis berwarna coklat merah, konsistensi lunak dan bergranula. Substansia ini tepat dibawah tunika fibrosa, melengkung sepanjang basis piramid yang berdekatan dengan sinus renalis, dan belahan dalam di antara pyramid dinamakan kolumnarenalis. Mengandung glomerulus, tubulus proksimal dan distal yang berkelok-kelok dan duktus koligens.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Struktur halus ginjal terdiri atas banyak nefron yang merupakan satuan fungsional ginjal. Kedua ginjal tolong-menolong mengandung kira-kira 2.400.000 nefron. Setiap nefron bias membentuk urin sendiri. Karena itu fungsi dari satu nefron sanggup mengambarkan fungsi dari ginjal.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Klasifikasi</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Gagal ginjal akut (GGA) atau acute renal failure (ARF) diklasifikasikan menjadi 3 kategori umum yaitu :</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 1. GGA atau ARF pre renal</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> GGA atau ARF pre renal yaitu gangguan ginjal yang ada hubungannya dengan perfusi ginjal misal kekurangan volume, perpindahan volume, ekpansi volume dan dimanifestasikan oleh penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG).</div> <div style="text-align: justify;">   </div> <div style="text-align: justify;"> 2. GGA atau ARF renal</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> GGA atau ARF renal sebagai akhir penyakit ginjal primer : yaitu berkurangnya fatwa darah ginjal keseluruh belahan atau sebagian ginjal hal ini dikarenakan keadaan pra renal yang tidak teratasi sedangkan penyebab lain sebab stenosis arteri renalis sehingga mengurangi fatwa darah keseluruh ginjal, iskemik lokal sanggup terjadi bila terjadi penyakit vaskuler oklusif, glomerulonefritis akut, nefrosklerosis maligna, penyakit kolagen, angitis hipersensitif.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 3. GGA atau ARF post renal</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> GGA atau ARF post renal yaitu suatu keadaan dimana sebagai akhir dari obstruksi pada sepanjang akses perkemihan dari tubulus hingga meatus uretral.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Etiologi</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 1. ARF Pre renal</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> a. Penurunan volume vaskuler</div> <ul> <li style="text-align: justify;">kehilangan darah/ plasma : perdarahan, luka bakar.</li> <li style="text-align: justify;">Kehilangan cairan ekstravaskuler : muntah diare</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> b. Kenaikan kapasitas vaskuler</div> <ul> <li style="text-align: justify;">sepsis</li> <li style="text-align: justify;">blokade ganglion</li> <li style="text-align: justify;">reaksi anafilaksis</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> c. Penurunan curah jantung/ kegagalan pompa jantung</div> <ul> <li style="text-align: justify;">renjatan kardiogenik</li> <li style="text-align: justify;">payah jantung kongestif</li> <li style="text-align: justify;">tamponade jantung</li> <li style="text-align: justify;">disritmia</li> <li style="text-align: justify;">emboli paru</li> <li style="text-align: justify;">infark jantung </li> </ul> <div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> </div> <div style="text-align: justify;"> 2.    ARF Renal (intrinsik): kerusakan struktur & fungsi ginjal</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Hipoperfusi  berkepanjangan. </li> <li style="text-align: justify;">Nekrosis tubular akut akhir : </li> <li style="text-align: justify;">Hipotensi  : pasca bedah </li> <li style="text-align: justify;">Hipovolemik  dan abses : luka bakar. </li> <li style="text-align: justify;">Hipotensi akhir trauma berat </li> <li style="text-align: justify;">Infeksi, nefrotoksis, penyakit parenkim ginjal (pielonefritis akut, glomerulonefritis akut) </li> </ul> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 3.    Post renal (obstruktif).</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Endapan asam urat, kristal sulfat. </li> <li style="text-align: justify;">Obstruksi : kerikil KK, hipertrofiprostat, cancer kolon, cancer servik & uterus. </li> <li style="text-align: justify;">Pembedahan ureter. </li> <li style="text-align: justify;">Obstruksi uretra ; striktura uretra     </li> </ul> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Patofisiologi</b></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="white-space: pre;"> </span></div> <div style="text-align: justify;"> <b><i>Pre renal azotemia</i></b></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="white-space: pre;"> </span></div> <div style="text-align: justify;"> Penurunan fungsi ginjal akan mengaktifkan baroreseptor yang kemudian akan mengaktivasi sistem neurohumoral dan ginjal, supaya badan sanggup tetap mempertahankan tekanan darah, perfusi ginjal dan laju filtrasi glomerular. Sistem renin- angiotensin- aldosteron, vasopresin, aktivasi sistem saraf simpatik akan menjadikan vasokonstriksi sistemik, retensi garam dan air sehingga tekanan darah dan volume intravaskuler sanggup dipertahankan. Hanya saja bila sistem mekanisme adaptif ini tidak berhasil maka laju filtrasi glumerular menurun dan terjadilah azotemia pra renal.</div> <div style="text-align: justify;"> <span style="white-space: pre;"> </span></div> <div style="text-align: justify;"> Karena terjadi penurunan sirkulasi ginjal menjadikan peningkatan tonusitas medular yang selanjutnya memperbesar reabsorbsi dari cairan tubular distal. Oleh karenanya perubahan urine tipikal pada keadaan perfusi rendah. Volume urine menurun hingga kurang dari 400 ml/ hari, berat jenis urin meningkat dan konsentrasi natrium urin rendah ( biasanya < 5 mEq/ L).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="white-space: pre;"> </span></div> <div style="text-align: justify;"> <i><b>Intra renal / renal</b></i></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="white-space: pre;"> </span></div> <div style="text-align: justify;"> Bila perfusi ginjal yang lemah menetap selama periode yang cukup lama, ginjal sanggup rusak sehingga pengembalian perfusi ginjal tidak lagi menawarkan imbas pada filtrasi glomerulus. Pada situasi ini terjadi gagal ginjal intrinsik (kategori intra renal menyerupai NTA, nefropati vasomotor dan nefrosis nefron bawah).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="white-space: pre;"> </span></div> <div style="text-align: justify;"> <b><i>Post renal</i></b></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="white-space: pre;"> </span></div> <div style="text-align: justify;"> Berbagai kondisi yang sanggup menghambat fatwa urin dari ginjal keluar sanggup menjadikan azotemia post renal. Obstruksi ini sanggup terjadi pada setiap tempat dalam akses perkemihan. Bila urine tidak sanggup melewati obatruksi, menjadikan kongesti yang akan menimbulkan tekanan retrograd melalui sistem kolagentes dan nefron. Keadaan ini memperlambat laju fatwa cairan tubular dan menurunkan LFG. Sebagai karenanya reabsorbsi natrium, air dan urea meningkat menimbulkan penurunan natrium urine dan meningkatkan osmolalitas dan BUN urine.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Fathway gagal ginjal akut (GGA) atau acute renal failure (ARF)</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <img border="0" data-original-height="561" data-original-width="781" height="459" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtm_ympZ37yEJve6wFOE4ZXJlcJEgC6kGB2uFvaKca-sA-sHLPaP5jFTqdf2YFrNqHbG4lMxnITbi_6cUKcxKP-vMXUhYfbGe8m2G4VW_R1iwBQwes7B6Avj4g1brEFXRQLvRaQcIH8QyU/s640/Fathway+GGA.png" width="640" /></div> <h3 style="clear: both; text-align: justify;"> <b>Untuk mendownload fathway gagal ginjal akut (GGA) atau acute renal failure (ARF), <span style="background-color: cyan;"><a href="https://drive.google.com/file/d/13A8zyzVZkYplY5w-bMxVxOrWZOutSXui/view?usp=sharing" target="_blank">DISINI</a></span></b></h3> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Gejala klinis</b></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="white-space: pre;"> </span></div> <div style="text-align: justify;"> Pada ARF pra renal sering ditandai dengan :</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Vital sign rendah</li> <li style="text-align: justify;">Turgor kulit menurun</li> <li style="text-align: justify;">Tekanan vena sentral </li> <li style="text-align: justify;">Hipotensi ortostatik</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pada ARF intra renal :</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> a. Fase oliguria berlangsung 7- 21 hari atau kurang dari 4 minggu. Apabila lebih dari 4 ahad perlu dilakukan biopsi ginjal.</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Kesadaran<span style="white-space: pre;"> </span>: disorientasi, gelisah, apatis, letargi, somnolent hingga koma.</li> <li style="text-align: justify;">Gastro intestinal<span style="white-space: pre;"> </span>: anoreksia, mual, muntah, verbal terasa kering, stomatitis, perdarahan gastrointestinal.</li> <li style="text-align: justify;">Pernafasan<span style="white-space: pre;"> </span>: kusmaul, dyspnea, cheyne stokes amis nafas kha ureum/ pneumonia uremik.</li> <li style="text-align: justify;">Kulit/ mukosa <span style="white-space: pre;"> </span>: perdarahan, anemia, dermatitis uremik dijumpai adanya udem sebab overhidrasi.</li> <li style="text-align: justify;">Kenaikan sisa metabolisme protein : uruem kreatinin, NPN, asam urat.</li> <li style="text-align: justify;">Gangguan keseimbangan asam basa asidosis metabolik</li> <li style="text-align: justify;">Gangguan keseimbangan elektrolit : hiperkalemia, hipernatriumia atau hiponatrium, hipokalsemia dan hiperfosfatemia.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> b. Fase poliuria</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Fase ini terjadi diuresis dimana volume urin lebih dari 1 liter/ 24 jam dan kadang sanggup mencapai 4- 5 liter/ 24 jam. Poliuria terjadi sebab imbas diuretik ureum, disamping adanya gangguan faal tubuli dalam mereabsorbsi garam dan air.</li> <li style="text-align: justify;">Pada fase ini kadar ureum dan kreatini masih meningkat pada 3- 5 hari pertama. Setelah itu akan menurun dan diiringi perbaikan klinisnya, sebab permulaan fase poliuria, LFG masih terlalu rendah. </li> <li style="text-align: justify;">Pada fase ini banyak kehilangan cairan dan elektrolit sehingga perlu diperhatikan kemungkinan terjadinya kehilangan cairan tubuh  serta gangguan keseimbangan elektrolit.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> c. Fase penyembuhan</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Penyembuhan secara tepat faal ginjal akan berlangsung hingga 6- 21 bulan. Faal ginjal yang paling final yaitu normal pada faal konsentrasi.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="white-space: pre;"> </span></div> <div style="text-align: justify;"> Pada post renal</div> <div style="text-align: justify;"> <span style="white-space: pre;"> </span></div> <div style="text-align: justify;"> Pada post renal sering diketahui tanda- tanda menyerupai :</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Poliuria disertai anuria</li> <li style="text-align: justify;">Syndrom diabetes insipidus (pittesin- resisten diabetes insipidus )</li> <li style="text-align: justify;">Kolik, batu</li> <li style="text-align: justify;">Hidronefrosis bilateral</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Pemeriksaan diagnostik</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> a. Laboratorium</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> ARF pra renal</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Darah<span style="white-space: pre;"> </span>: ureum kreatinin, elektrolit serta osmolaritas.</li> <li style="text-align: justify;">Urine<span style="white-space: pre;"> </span>: ureum, kreatini, elektrolit, osmolaritas dan berat jenis urine.</li> </ul> <div style="text-align: justify;">  ARF renal<span style="white-space: pre;"> </span>: urine dan darah, uji diuretik.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> ARF post renal</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Darah<span style="white-space: pre;"> </span>: ureum, kreatinin dan elektrolit.</li> <li style="text-align: justify;">Urine<span style="white-space: pre;"> </span>: ureum, kreatini, elektrolit dan berat jenis urine.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> b. USG</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> c. CT Scan abdomen</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Penatalaksanaan</b></div> <div style="text-align: justify;">     </div> <div style="text-align: justify;"> a. ARF pra renal</div> <div style="text-align: justify;">     </div> <div style="text-align: justify;"> Mempertahankan diuresis diberikan manitolo dan furosemid.</div> <div style="text-align: justify;">     </div> <div style="text-align: justify;"> b. ARF renal</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Mengobati penyebab NTA, mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, mencegah infeksi, pengelolaan konservatif.</div> <div style="text-align: justify;">     </div> <div style="text-align: justify;"> c. ARF post renal</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tindakan pembedahan untuk sanggup menghilangkan obstruksinya, perlu diperhatikan pula adanya kemungkinan terjadinya sindroma pasca obstruksi berupa poliuria jago yang memerlukan koreksi cairan elektrolit  <span style="white-space: pre;"> </span></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Konsep Asuhan Keperawatan</b></div> <div style="text-align: justify;"> <b><br /></b></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Pengkajian Keperawatan Gagal Ginjal Akut</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Menurut Nursalam (2006. Hal. 42) pengkajian pada klien dengan Gagal Ginjal Akut yaitu sebagai berikut :</div> <ol> <li style="text-align: justify;">Kaji riwayat penyakit jantung, malignansi, sepsis, atau penyakit yang diderita sebelumnya.</li> <li style="text-align: justify;">Kaji adanya paparan dengan obat yang berpotensi meracuni ginjal (antibiotik, nonsteroidal anti inflamasi NSAID's, zat kontras, dan benda cair lainnya)</li> <li style="text-align: justify;">Lakukan investigasi fisik secara terus menerus menyerupai turgor kulit, pucat, perubahan irama jantung (nadi), dan edema.</li> <li style="text-align: justify;">Monitor volume urine</li> </ol> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Diagnosa keperawatan</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 1. Pasien dengan Gagal ginjal akut (GGA) atau acute renal failure (ARF) azotemia pre renal :</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Diagnosa Keperawatan :</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Perubahan perfusi jaringan b/ d hipovolumia sekunder terhadap ARF</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 2. Pasien dengan gagal ginjal akut (GGA) atau acute renal failure (ARF) intra renal/ renal :</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Diagnosa Keperawatan :</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Perubahan perfusi jaringan b/ d iskemik ginjal sekunder terhadap glomerulonefritis akut.</li> <li style="text-align: justify;">Resiko tinggi terhadap abses b/ d ARF</li> <li style="text-align: justify;">Kelebihan volume cairan b/d ARF, filtrasi jelek dan masukan intravena</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 3. Pasien dengan gagal ginjal akut (GGA) atau acute renal failure (ARF) post renal :</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Diagnosa Keperawatan</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Perubahan eliminasi urine b/ d obstruksi sekunder terhadap kanker, prostat, obstruksi uretra.</li> <li style="text-align: justify;">Resiko tinggi terhadap perubahan rasa nyaman b/d inefektif eliminasi urine, kandung kemih penuh.</li> <li style="text-align: justify;">Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/ d kerusakan sekunder sel tubulus.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Intervensi Keperawatan</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 1. Rencana / intervensi Asuhan keperawatan gagal ginjal akut (GGA) atau acute renal failure (ARF) azotemia pre renal.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: none; margin-left: 12.5pt; text-align: justify; width: 567px;">  <tbody> <tr>   <td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 71.5pt;" valign="top" width="95"><div class="MsoBodyText" style="text-align: center;"> <b>DP<o:p></o:p></b></div> </td>   <td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 98.6pt;" valign="top" width="131"><div class="MsoBodyText" style="text-align: center;"> <b>TUJUAN<o:p></o:p></b></div> </td>   <td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 148.85pt;" valign="top" width="198"><div class="MsoBodyText" style="text-align: center;"> <b>INTERVENSI<o:p></o:p></b></div> </td>   <td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 106.3pt;" valign="top" width="142"><div class="MsoBodyText" style="text-align: center;"> <b>RASIONAL<o:p></o:p></b></div> </td>  </tr> <tr style="height: 412.8pt; mso-yfti-irow: 1; mso-yfti-lastrow: yes;">   <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 412.8pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 71.5pt;" valign="top" width="95"><div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <span lang="DE">Perubahan perfusi jaringan b/ d hipovolumia   sekunder terhadap ARF<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> </td>   <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 412.8pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 98.6pt;" valign="top" width="131"><div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <span lang="DE">Pasien akan stabil secara hemodinamik setelah   dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam dengan kritria hasil :<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <span lang="DE">Tidak terjadi gangguan perfusi jaringan <o:p></o:p></span></div> </td>   <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 412.8pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 148.85pt;" valign="top" width="198"><div class="MsoBodyText"> <span lang="DE">- pantau <st1:stockticker w:st="on">TTV</st1:stockticker>, tekanan desak kapiler pulmonari, tekanan   vena sentral, curah jantung, indeks jantung setiap 1 jam hingga stabil   kemudian tiap 2 jam.<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoBodyText"> <br /></div> <div class="MsoBodyText"> - pantau hasil laboratorium (Na, K, Hb, Ht, Px koagulasi).<o:p></o:p></div> <div class="MsoBodyText"> <br /></div> <div class="MsoBodyText"> - monitor membran mukosa yang kering<o:p></o:p></div> <div class="MsoBodyText"> <br /></div> <div class="MsoBodyText"> - Validasi catatan cairan yang masuk dan keluar<o:p></o:p></div> <div class="MsoBodyText"> <br /></div> <div class="MsoBodyText"> - Pantau cairan yang masuk dan reaksi transfusi bila   kelebihan<o:p></o:p></div> <div class="MsoBodyText"> <br /></div> <div class="MsoBodyText"> - Pantau adanya perubahan fungsi mental<o:p></o:p></div> <div class="MsoBodyText"> <br /></div> </td>   <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 412.8pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 106.3pt;" valign="top" width="142"><div class="MsoBodyText"> <span lang="DE">Untuk   mengetahui vital sign dan hemodinamika supaya tetap stabil<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoBodyText"> <br /></div> <div class="MsoBodyText"> <br /></div> <div class="MsoBodyText"> <span lang="DE">Untuk   mengetahui kecacatan elektrolit<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoBodyText"> <br /></div> <div class="MsoBodyText"> <span lang="DE">Untuk   mengetahui adanya dehidrasi<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoBodyText"> <br /></div> <div class="MsoBodyText"> <span lang="DE">Untuk   mengetahui keseimbangan cairan elektrolit<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoBodyText"> <br /></div> <div class="MsoBodyText"> <span lang="DE">Menghindari   terjadinya oedem<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoBodyText"> <br /></div> <div class="MsoBodyText"> <br /></div> <div class="MsoBodyText"> <span lang="DE">Untuk   mengetahui apakah pasien mengalami disorientasi tempat<o:p></o:p></span></div> </td>  </tr> </tbody></table> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 2. Rencana / intervensi Asuhan keperawatan gagal ginjal akut (GGA) atau acute renal failure (ARF) intra renal/ renal</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: none; margin-left: 12.5pt; text-align: justify; width: 567px;">  <tbody> <tr>   <td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 3.0cm;" valign="top" width="113"><div class="MsoBodyText" style="mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-left: center; mso-element-top: 108.05pt; mso-element-wrap: around; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly; text-align: center;"> <b>DP<o:p></o:p></b></div> </td>   <td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 111.75pt;" valign="top" width="149"><div class="MsoBodyText" style="mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-left: center; mso-element-top: 108.05pt; mso-element-wrap: around; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly; text-align: center;"> <b>TUJUAN<o:p></o:p></b></div> </td>   <td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 136.35pt;" valign="top" width="182"><div class="MsoBodyText" style="mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-left: center; mso-element-top: 108.05pt; mso-element-wrap: around; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly; text-align: center;"> <b>INTERVENSI<o:p></o:p></b></div> </td>   <td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 99.2pt;" valign="top" width="132"><div class="MsoBodyText" style="mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-left: center; mso-element-top: 108.05pt; mso-element-wrap: around; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly; text-align: center;"> <b>RASIONAL<o:p></o:p></b></div> </td>  </tr> <tr style="height: 580.55pt; mso-yfti-irow: 1; mso-yfti-lastrow: yes;">   <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 580.55pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 3.0cm;" valign="top" width="113"><div class="MsoBodyText"> <span lang="DE">Perubahan perfusi jaringan b/ d iskemik   ginjal sekunder terhadap glomerulonefritis akut.<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoBodyText"> <br /></div> <div class="MsoBodyText"> <span lang="DE">Resiko tinggi terhadap abses b/ d ARF<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoBodyText"> <br /></div> <div class="MsoBodyText"> <br /></div> <div class="MsoBodyText"> <br /></div> <div class="MsoBodyText"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <span lang="DE">Kelebihan volume cairan b/d ARF, filtrasi jelek dan masukan intravena<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> </td>   <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 580.55pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 111.75pt;" valign="top" width="149"><div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <span lang="DE">Pasien bisa mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <span lang="DE">Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam tidak tampak   tanda- tanda abses dengan KH :<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <span lang="DE">Tidak terlihat tanda infeksi<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <span lang="DE">Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4 x 24 jam volume cairan   sanggup dipertahankan dengan KH :<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> Output dan input cairan dalam keadaan   seimbang.<o:p></o:p></div> </td>   <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 580.55pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 136.35pt;" valign="top" width="182"><div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <span lang="DE">- atur hidrasi dfan hindari terjadinya dehidrasi<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <span lang="DE">- amati tanda dan tanda-tanda retensi cairan<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <span lang="DE">- pantau nilai- nilai hasil investigasi laboratorium Na, K, Cl, keseimbangan   asam basa <o:p></o:p></span></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <span lang="DE">- Amati tanda- tanda abses <o:p></o:p></span></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <span lang="DE">- jaga keseterilan dalam melaksanakan mekanisme tindakan invasif<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <span lang="DE">- basuh tangan sebelum dan sehabis melaksanakan tindakan keperawatan <o:p></o:p></span></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <span lang="DE">- Hitung jumlah cairan yang masuk dan keluar tiap 1 jam<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <span lang="DE">- catat warna dan jumlah urine yang keluar setiap 1 jam.<o:p></o:p></span></div> </td>   <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 580.55pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 99.2pt;" valign="top" width="132"><div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <span lang="DE">Menghindari terjadinya kekurangan cairan dan elektrolit<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <span lang="DE">Mengurangi dan menghindari faktor – faktor pencentus erjadinya nosokomial   infeksi.<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> Untuk memantau bila terjadi kelebihan   volume cairan tubuh<o:p></o:p></div> </td>  </tr> </tbody></table> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 3. Rencana / intervensi Asuhan keperawatan gagal ginjal akut (GGA) atau acute renal failure (ARF) potrenal</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: none; margin-left: 12.5pt; text-align: justify; width: 567px;">  <tbody> <tr>   <td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 100.85pt;" valign="top" width="134"><div class="MsoBodyText" style="mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-left: center; mso-element-top: 25.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly; text-align: center;"> <b>DP<o:p></o:p></b></div> </td>   <td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 4.0cm;" valign="top" width="151"><div class="MsoBodyText" style="mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-left: center; mso-element-top: 25.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly; text-align: center;"> <b>TUJUAN<o:p></o:p></b></div> </td>   <td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 137.35pt;" valign="top" width="183"><div class="MsoBodyText" style="mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-left: center; mso-element-top: 25.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly; text-align: center;"> <b>INTERVENSI<o:p></o:p></b></div> </td>   <td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 100.35pt;" valign="top" width="134"><div class="MsoBodyText" style="mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-left: center; mso-element-top: 25.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly; text-align: center;"> <b>RASIONAL<o:p></o:p></b></div> </td>  </tr> <tr>   <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 100.85pt;" valign="top" width="134"><div class="MsoBodyText"> <span lang="DE">Perubahan eliminasi urine b/d obstruksi sekunder   terhadap kanker, prostat, obstruksi uretra.<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoBodyText"> <br /></div> <div class="MsoBodyText"> <br /></div> <div class="MsoBodyText"> <span lang="DE">Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d   kerusakan sekunder sel tubulus.<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoBodyText"> <br /></div> <div class="MsoBodyText"> <span lang="DE">Resiko tinggi terhadap perubahan rasa nyaman b/d   inefektif eliminasi urine, kandung kemih penuh.<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoBodyText"> <br /></div> <div class="MsoBodyText"> <br /></div> </td>   <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 4.0cm;" valign="top" width="151"><div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <span lang="DE">Setelah dilakukan tindakan keperawatan   selama 3 x 24 jam pasien sanggup mempertahankan eliminasi BAK <o:p></o:p></span></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <span lang="DE">Pasien akan mempertahankan keseimbangan   cairan dan elektrolit<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <span lang="DE">Pasien akan mempertahan kan rasa nyaman   selama eliminasi urine<o:p></o:p></span></div> </td>   <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 137.35pt;" valign="top" width="183"><div class="MsoBodyText"> <span lang="DE">Pertahankan pemasangan urine kateter<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <span lang="DE">Amati contoh buang air kecil<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoBodyText"> <span lang="DE">Inspeksi urine terhadap dermaturi dan batu<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText"> <span lang="DE">Pertahankan validasi data haluaran urin yang   keluar<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoBodyText"> <span lang="DE">Berikan asupan cairan elektrolit sesuai dengan   kegiatan dokter<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText"> <span lang="DE">Pantau respon- respon yang menguntungkan dan   merugikan terhadap segmen pengobatan<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoBodyText"> <span lang="DE">Berikan obat penghilang rasa nyeri sesuai dengan   kegiatan dokter<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoBodyText"> <span lang="DE">Jaga privasi klien ketika melaksanakan tindakan   keperawatan<o:p></o:p></span></div> </td>   <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 100.35pt;" valign="top" width="134"><div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <span lang="DE">Lebih gampang dalam menghitung jumlah   urine yang keluar<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <span lang="DE">Untuk mempertahankan cairan dan   elektrolit tubuh<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <br /></div> <div class="MsoBodyText" style="text-align: left;"> <span lang="DE">Memberikan rasa nyaman sehingga pasien   bisa mengalihkan perhatian  terhadap   nyeri <o:p></o:p></span></div> </td>  </tr> </tbody></table> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Daftar pustaka</b></div> <ul> <li style="text-align: justify;">APrice, Sylvia and M. Wilson, Lorraine. 1992. Pathophysiology Fourth Edition. Mosby Year Book. Michigan</li> <li style="text-align: justify;">Doenges, Marylinn E. et al. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Edisi 3, Alih bahasa I Made Kariasa. Jakarta. EGC.</li> <li style="text-align: justify;">Ignatavicius, Dona D and Bayna, Marylen V. 1991. Medical Surgical Nursing  A nursing proces Aproach Edisi I. WB Saunders Company. Philadhelpia.</li> <li style="text-align: justify;">Soeparman. Et al. (1990). Buku Ajar Penyakit Dalam, Edisi Ketiga. Jakarta. Balai Penerbit FKUI.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> Untuk mendownload laporan pendahuluan / LP gagal ginjal akut (GGA) atau acute renal failure (ARF) pdf dan doc, dibawah :</div> <div> <ul> <li style="text-align: justify;"><b><span style="background-color: cyan;">laporan pendahuluan / LP gagal ginjal akut (GGA) atau acute renal failure (ARF) pdf</span>, <i><a href="https://drive.google.com/file/d/17SnN9ddC1dW0Qj_qdABqqQrdbrQZzMb3/view?usp=sharing" target="_blank">(Ambil File)</a></i></b></li> <li style="text-align: justify;"><b><span style="background-color: lime;">laporan pendahuluan / LP gagal ginjal akut (GGA) atau acute renal failure (ARF) doc</span>, <i><a href="https://drive.google.com/file/d/1ggrz9CJ8BnFFMLip_RIB2-o8ryR7wtLg/view?usp=sharing" target="_blank">(Ambil File)</a></i></b></li> </ul> <div style="text-align: justify;"> Link Alternatif </div> </div> <div> <ul> <li style="text-align: justify;"><b><span style="color: red;"><a href="https://drive.google.com/file/d/1ggrz9CJ8BnFFMLip_RIB2-o8ryR7wtLg/view?usp=sharing" target="_blank">Alternatif LP GGA doc 1</a></span></b></li> <li style="text-align: justify;"><b><span style="color: red;"><a href="https://drive.google.com/file/d/17SnN9ddC1dW0Qj_qdABqqQrdbrQZzMb3/view?usp=sharing" target="_blank">Alternatif LP GGA pdf 1</a></span></b></li> </ul> <ul> <li style="text-align: justify;"><b><span style="color: red;"><a href="https://drive.google.com/file/d/1ggrz9CJ8BnFFMLip_RIB2-o8ryR7wtLg/view?usp=sharing" target="_blank">Alternatif LP GGA doc 2</a></span></b></li> <li style="text-align: justify;"><b><span style="color: red;"><a href="https://drive.google.com/file/d/17SnN9ddC1dW0Qj_qdABqqQrdbrQZzMb3/view?usp=sharing" target="_blank">Alternatif LP GGA pdf 2</a></span></b></li> </ul> <div style="text-align: justify;"> Demikian laporan pendahuluan / LP gagal ginjal akut (GGA) atau acute renal failure (ARF), download pdf dan doc kami bagikan, semoga bisa menjadi rujukan teman-teman dalam pembuatan kiprah askep atau makalah, terima kasih.</div> </div>

Laporan Pendahuluan / Lp Gagal Ginjal Akut (Gga) Atau Acute Renal Failure (Arf), Download Pdf Dan Doc

Kami bagikan laporan pendahuluan / LP gagal ginjal akut (GGA) atau acute renal failure (ARF) pdf dan doc. Teman perawat sekalian, terim...

+ Baca selengkapnya »

Laporan Pendahuluan / Lp Tumor Paru (Ca Bronkogenik) Lengkap Sampai Konsep Askep, Download Pdf Dan Doc

<div style="text-align: justify;"> Kami bagikan laporan pendahuluan tumor paru (Ca bronkogenik) pdf dan doc. Pada umumnya tumor paru terbagi atas tumor jinak (5%) antara lain adenoma, hamartoma dan tumor ganas (90%) ialah karsinoma bronkogenik.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Karena pertimbangan klinis diatas maka yang akan kami bahas pada laporan pendahuluan ini ialah kanker paru atau karsinoma bronkogenik.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Teman-teman sejawat sekalian, selamat tiba kembali di bangsal sehat, kali ini masih perihal LP, yaitu laporan pendahuluan tumor paru (Ca bronkogenik). laporan pendahuluan tumor paru ini telah kami susun dengan sangat lengkap dari tinjauan teori hingga konsep asuhan keperawatan dan juga telah kami selipkan fathway juga dilengkapi dengan daftar pustaka.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Bertujuan membantu sahabat sejawat sekalian dalam pembuatan kiprah keperawatan disini kami sajikan laporan pendahuluan / LP tumor paru (Ca bronkogenik) ini dalam dua file yaitu pdf dan doc, sehingga sahabat perawat sekalian hanya tinggal edit saja sesuai dengan kebutuhan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Untuk mendownload laporan pendahuluan / LP tumor paru (Ca bronkogenik) format pdf dan doc, telah kami sediakan link unduhan diakhir postingan ini.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <h3 style="text-align: justify;"> <b>Laporan Pendahuluan Tumor Paru (Ca Bronkogenik)</b></h3> <div style="text-align: justify;"> <b><br /></b></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Pengertian</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Menurut Hood Alsagaff, dkk. 1993, karsinoma bronkogenik ialah tumor ganas paru primer yang berasal dari jalan masuk napas. Sedangkan berdasarkan Susan Wilson dan June Thompson, 1990, kanker paru ialah suatu pertumbuhan yang tidak terkontrol dari sel anaplastik dalam paru.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Epidemiologi</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kanker pembunuh terbesar ialah tumor/kanker paru-paru, membunuh hampir 90% penderitanya atau hampir 30% dari seluruh ajal akhir kanker. Jumlah penderita kanker paru ialah 170.000 orang dengan jumlah ajal 149.000 orang. Persen ajal orang dengan kanker paru – paru dari seluruh kanker mencapai 28%. Insiden tertinggi terjadi pada usia antara 55-65 tahun.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Klasifikasi/Pentahapan Klinik (Clinical staging)</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Klasifikasi berdasarkan TNM : tumor, nodul dan metastase.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 1. T</div> <ul> <li style="text-align: justify;">T0<span style="white-space: pre;"> </span>: tidak tampak tumor primer</li> <li style="text-align: justify;">T1<span style="white-space: pre;"> </span>: diameter tumor < 3 cm, tanpa invasi ke bronkus</li> <li style="text-align: justify;">T2<span style="white-space: pre;"> </span>: diameter > 3 cm, sanggup disertai atelektasis atau pneumonitis, namun  berjarak lebih dari 2 cm dari karina, serta belum ada efusi pleura.</li> <li style="text-align: justify;">T3<span style="white-space: pre;"> </span>: tumor ukuran besar dengan tanda invasi ke sekitar atau sudah erat karina dan atau disetai efusi pleura.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 2. N</div> <ul> <li style="text-align: justify;">N0<span style="white-space: pre;"> </span>: tidak didapatkan penjalaran ke kelenjar limfe regional</li> <li style="text-align: justify;">N1<span style="white-space: pre;"> </span>: terdapat penjalaran ke kelenjar limfe hilus ipsilateral</li> <li style="text-align: justify;">N2<span style="white-space: pre;"> </span>: terdapat penjalaran ke kelenjar limfe mediastinum atau kontralateral</li> <li style="text-align: justify;">N3<span style="white-space: pre;"> </span>: terdapat penjalaran ke kelenjar limfe ekstratorakal</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 3. M</div> <ul> <li style="text-align: justify;">M0<span style="white-space: pre;">  </span>: tidak terdapat metastase jauh</li> <li style="text-align: justify;">M1<span style="white-space: pre;">  </span>: sudah terdapat metastase jauh ke organ – organ lain.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Etiologi</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Seperti kanker pada umumnya, etiologi yang niscaya dari kanker paru masih belum diketahui, namun diperkirakan bahwa inhalasi jangka panjang dari materi – materi karsiogenik merupakan faktor utama, tanpa mengesampingkan kemungkinan perana predisposisi korelasi keluarga ataupun suku bangsa atau ras serta status imunologis.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 1.      Merokok.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tak diragukan lagi merupakan faktor utama. Suatu korelasi statistik yang defenitif telah ditegakkan antara perokok berat (lebih dari dua puluh batang sehari) dari kanker paru (karsinoma bronkogenik). Perokok menyerupai ini mempunyai kecenderung sepuluh kali lebih besar dari pada perokok ringan. Selanjutnya orang perokok berat yang sebelumnya dan telah meninggalkan kebiasaannya akan kembali ke teladan resiko bukan perokok dalam waktu sekitar 10 tahun. Hidrokarbon karsinogenik telah ditemukan dalam ter dari tembakau rokok yang kalau dikenakan pada kulit hewan, menimbulkan tumor.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 2.      Iradiasi.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Insiden karsinoma paru yang tinggi pada penambang kobalt di Schneeberg dan penambang radium di Joachimsthal (lebih dari 50 % meninggal akhir kanker paru) berkaitan dengan adanya materi radioaktif dalam bentuk radon. Bahan ini diduga merupakan distributor etiologi operatif.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 3.      Kanker paru akhir kerja.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Terdapat kejadian yang tinggi dari pekerja yang terpapar dengan karbonil nikel (pelebur nikel) dan arsenic (pembasmi rumput). Pekerja pemecah hematite (paru – paru hematite) dan orang – orang yang bekerja dengan asbestos dan dengan kromat juga mengalami peningkatan insiden.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 4.      Polusi udara.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Mereka yang tinggal di kota mempunyai angka kanker paru yang lebih tinggi dari pada mereka yang tinggal di desa dan walaupun telah diketahui adanya karsinogen dari industri dan uap diesel dalam atmosfer di kota.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 5.      Genetik.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Terdapat perubahan/ mutasi beberapa gen yang berperan dalam kanker paru, yakni :</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Proton oncogen.</li> <li style="text-align: justify;">Tumor suppressor gene.</li> <li style="text-align: justify;">Gene encoding enzyme.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> 6.      Diet</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dari beberapa penelitian melaporkan bahwa rendahnya konsumsi terhadap betakarotene, selenium, dan vit. A mengakibatkan tingginya risiko terkena kanker paru.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Patofisiologi.</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kanker paru bervariasi sesuai tipe sel, kawasan asal, dan kecepatan pertumbuhan. Empat tipe sel primer pada kanker paru ialah karsinoma epidermoid (sel skuamosa), karsinoma sel kecil (sel oat), karsinoma sel besar (tak terdeferensiasi) dan adenokarsinoma. Sel skuamosa dan karsinoma sel kecil umumnya terbentuk di jalan napas utama bronkial. Karsinoma sel besar dan adenokarsinoma umumnya tumbuh di cabang bronkus perifer dan alveoli. Karsinoma sel besar dan karsinoma sel oat  tumbuh sangat cepat  sehingga mempunyai prognosis buruk. Sedangkan pada sel skuamosa dan adenokarsinoma prognosis baik lantaran sel ini  pertumbuhan lambat.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Fathway Tumor Paru</div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"> <img border="0" data-original-height="1127" data-original-width="710" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcCEtEOOrPPOlNf2qExZiVuDomDmCdG83ey9Ox1HWi1prxOVVHlJ2uENX0R8KhBunQHHxATPkvKkWO9oJESQfeNpdR-XwgZ1uxYqurb8FX0hBjq3sL4KmCKOYp7aeczgqNUMy2rzVww86k/s1600/Fathway+tumor+paru+1.png" /></div> <h3 style="text-align: justify;"> <b>Untuk mendownload fathway tumor paru format doc, <span style="background-color: cyan;"><a href="https://drive.google.com/file/d/14kfcX0nw3seYDdttoma3yWTQ1RzBmf6D/view?usp=sharing" target="_blank">DISINI</a></span></b></h3> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Gejala klinis</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pada waktu masih dini tanda-tanda sangat tidak terang utama menyerupai batuk usang dan nanah jalan masuk pernapasan. Oleh lantaran itu pada pasien dengan batuk usang 2 ahad hingga 1 bulan harus dibuatkan foto X dengan tanda-tanda lain dyspnea, hemoptoe, febris, berat tubuh menurun dan anemia. Pada keadaan  yang sudah berlanjut  akan ada tanda-tanda ekstrapulmoner menyerupai nyeri tulang, stagnasi (vena cava superior syndroma). </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Rata – rata usang hidup pasien dengan kanker paru mulai dari diagnosis awal 2 – 5 tahun. Alasannya ialah pada ketika kanker paru terdiagnosa, sudah metastase ke kawasan limfatik dan lainnya. Pada pasien lansia dan pasien dengan kondisi penyakit lain, usang hidup  mungkin lebih pendek.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Pemeriksaan Diagnostik</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 1.      Radiologi</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> a.      Foto thorax posterior – anterior (PA) dan leteral serta Tomografi dada.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Merupakan investigasi awal sederhana yang sanggup mendeteksi adanya kanker paru. Menggambarkan bentuk, ukuran dan lokasi lesi. Dapat menyatakan massa udara pada belahan hilus, effuse pleural, atelektasis pengikisan tulang rusuk atau vertebra.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> b.      Bronkhografi.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Untuk melihat tumor di percabangan bronkus.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 2.      Laboratorium.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> a. Sitologi (sputum, pleural, atau nodus limfe).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dilakukan untuk mengkaji adanya/ tahap karsinoma.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> b. Pemeriksaan fungsi paru dan GDA</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dapat dilakukan untuk mengkaji kapasitas untuk memenuhi kebutuhan ventilasi.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> c. Tes kulit, jumlah absolute limfosit</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dapat dilakukan untuk mengevaluasi kompetensi imun (umum pada kanker paru).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 3.      Histopatologi.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> a.      Bronkoskopi</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Memungkinkan visualisasi, pembersihan bagian,dan pembersihan sitologi lesi (besarnya karsinoma bronkogenik sanggup diketahui).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> b.      Biopsi Trans Torakal (TTB).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Biopsi dengan TTB terutama untuk lesi yang letaknya perifer dengan ukuran</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> c.       Torakoskopi.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Biopsi tumor didaerah pleura menawarkan hasil yang lebih baik dengan cara torakoskopi.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> d.      Mediastinosopi.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Untuk mendapat tumor metastasis atau kelenjar getah bening yang terlibat.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> e.       Torakotomi,</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Totakotomi untuk diagnostic kanker paru dikerjakan bila bermacam – macam mekanisme non invasif dan invasif sebelumnya gagal mendapat sel tumor.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 4.      Pencitraan.</div> <ul> <li style="text-align: justify;">CT-Scanning, untuk mengevaluasi jaringan parenkim paru dan pleura</li> <li style="text-align: justify;">MRI, untuk memperlihatkan keadaan mediastinum.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Penatalaksanaan</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 1.      Penatalaksanaan Medik</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pembedahan, mempunyai kemungkinan kesembuhan terbaik, namun hanya < 25% kasus yang bisa dioperasi dan hanya 25% diantaranya ( 5% dari semua kasus ) yang telah hidup sehabis 5 tahun. Tingkat mortalitas perioperatif sebesar 3% pada lobektomi dan 6% pada pneumonektomi</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Radioterapi radikal, dipakai pada kasus kanker paru bukan sel kecil yang tidak bisa dioperasi. Tetapi radikal sesuai untuk penyakit yang bersifat lokal dan hanya menyembuhklan sedikit diantaranya.</li> <li style="text-align: justify;">Radioterapi paliatif, untuk hemoptisis, batuk, sesak napas atau nyeri local</li> <li style="text-align: justify;">Kemoterapi, dipakai pada kanker paru sel kecil, lantaran pembedahan tidak pernah sesuai dengan histologi kanker jenis ini. Peran kemoterapi pada kanker bukan sel kecil belum jelas.</li> <li style="text-align: justify;">Terapi endobronkia, menyerupai kerioterapi, tetapi laser atau penggunaan stent sanggup memulihkan tanda-tanda dengan cepat pada pasien dengan penyakit endobronkial yang signifikan</li> <li style="text-align: justify;">Perawatan faliatif, opiat terutama membantu mengurangi nyeri dan dispnea. Steroid membantu mengurangi tanda-tanda non spesifik dan memperbaiki selera makan</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 2.      Penatalaksanaan Keperawatan</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Bantu pasien untuk mencari posisi yang paling sedikit nyerinya</li> <li style="text-align: justify;">Dalam tindakan psikologis kurangi ansietas dengan menawarkan informasi yang sering, sederhana, terang perihal apa yang sedang dilakukan untuk</li> <li style="text-align: justify;">Mengatasi kondisi dan apa makna respons terhadap pengobatan.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Komplikasi</b></div> <ul> <li style="text-align: justify;">Hematorak</li> <li style="text-align: justify;">Pneumotorak</li> <li style="text-align: justify;">Empiema</li> <li style="text-align: justify;">Endokarditis</li> <li style="text-align: justify;">Abses paru</li> <li style="text-align: justify;">Atelektasis</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Konsep Asuhan Keperawatan</b></div> <div style="text-align: justify;"> <b><br /></b></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Pengkajian</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> a. Riwayat :</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Perokok berat dan kronis, terpajan terhadpa lingkungan karsinogen, penyakit paru kronis sebelumnya yang telah menimbulkan pembentukan jaringan parut dan fibrosis pada jaringan paru.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> b. Pemeriksaan fisik pada pernapasan</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Batuk menetap akhir sekresi cairan, mengi, dyspnea, hemoptisis lantaran pengikisan kapiler di jalan napas, sputum meningkat dengan anyir tak sedap akhir akumulasi sel yang nekrosis di kawasan obstruksi akhir tumor, nanah jalan masuk pernapasan berulang, nyeri dada lantaran penitikberatan saraf pleural oleh tumor, efusi pleura bila tumor mengganggu dinding par, disfagia, edema kawasan muka, leher dan lengan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> c. Nutrisi :</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kelemahan, berat tubuh menurun dan anoreksia</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> d. Psikososial :</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Takut, cemas, tanda –tanda kehilangan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> e. Tanda vital</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Penngkatan suhu tubuh, takipnea</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> f. Pemeriksaan diagnostik.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Diagnosa keperawatan</b></div> <ol> <li style="text-align: justify;">Tidak efektif bersihan jalan napas bekerjasama dengan obstruksi bronkial sekunder lantaran invasi tumor.</li> <li style="text-align: justify;">Gangguan rasa nyaman nyeri bekerjasama dengan penitikberatan saraf oleh tumor paru.</li> <li style="text-align: justify;">Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh bekerjasama dengan kelelahan dan dyspnea</li> <li style="text-align: justify;">Aktivitas intolerans bekerjasama dengan kelemahan secara umum.</li> </ol> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Rencana Keperawatan</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: none; margin-left: 12.5pt; text-align: justify; width: 567px;">  <tbody> <tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0; page-break-inside: avoid;">   <td rowspan="2" style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 23.4pt;" width="31"><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">No<o:p></o:p></span></div> </td>   <td rowspan="2" style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 99.0pt;" width="132"><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Diagnosa Keperawatan<o:p></o:p></span></div> </td>   <td colspan="3" style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 486.0pt;" width="648"><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">P e r e n c a n a a n<o:p></o:p></span></div> </td>  </tr> <tr style="mso-yfti-irow: 1; page-break-inside: avoid;">   <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 135.0pt;" width="180"><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Tujuan dan kriteria  hasil<o:p></o:p></span></div> </td>   <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 180.0pt;" width="240"><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Intervensi<o:p></o:p></span></div> </td>   <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 171.0pt;" width="228"><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Rasional<o:p></o:p></span></div> </td>  </tr> <tr>   <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 23.4pt;" valign="top" width="31"><div class="MsoNormal"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">1.<o:p></o:p></span></div> </td>   <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 99.0pt;" valign="top" width="132"><div class="MsoNormal"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Tidak   efektif bersihan jalan napas bekerjasama dengan obstruksi bronkial sekunder   lantaran invasi tumor.<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> </td>   <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 135.0pt;" valign="top" width="180"><div class="MsoNormal"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bersihan   jalan napas akan paten dengan kriteria batuk hilang, bunyi napas bersih, x   –ray bersih.<o:p></o:p></span></div> </td>   <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 180.0pt;" valign="top" width="240"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 11.6pt; mso-list: l1 level2 lfo1; text-indent: -18.0pt;"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">1.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">         </span></span><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Auskultasi paru akan ronkii, rales atau mengi.<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: -6.4pt;"> <br /></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 11.6pt; mso-list: l1 level2 lfo1; text-indent: -18.0pt;"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">2.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">         </span></span><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Monotr ABGs <o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: -6.4pt;"> <br /></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 11.6pt; mso-list: l1 level2 lfo1; text-indent: -18.0pt;"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">3.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">         </span></span><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Monitor hasil sputum sitologi<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 11.6pt; mso-list: l1 level2 lfo1; text-indent: -18.0pt;"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">4.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">         </span></span><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Beri posisi optimal  kepala   tempat tidru ditinggikan.<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 11.6pt; mso-list: l1 level2 lfo1; text-indent: -18.0pt;"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">5.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">         </span></span><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Atur humifier oksigen<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: -6.4pt;"> <br /></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 11.6pt; mso-list: l1 level2 lfo1; text-indent: -18.0pt;"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">6.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">         </span></span><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">bantu pasien dengan ambulasi atau ubah posisi<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 11.6pt; mso-list: l1 level2 lfo1; text-indent: -18.0pt;"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">7.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">         </span></span><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">anjurkan intake 1,5 – 2 L/hari kecuali kontraindikasi<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 11.6pt; mso-list: l1 level2 lfo1; text-indent: -18.0pt;"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">8.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">         </span></span><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bantu pasien yang batuk<o:p></o:p></span></div> </td>   <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 171.0pt;" valign="top" width="228"><div class="MsoNormal"> <i><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Lihat adekuatnya pertukaran   gas  dan luasnya obstruksi jalan napas   lantaran skeret.<o:p></o:p></span></i></div> <div class="MsoNormal"> <i><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Melihat keseimbangan asam dan basa   dan kebutuhan untuk terapi oksigen<o:p></o:p></span></i></div> <div class="MsoNormal"> <i><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Melihat adanya sel kanker<o:p></o:p></span></i></div> <div class="MsoNormal"> <i><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Sekret bergerak sesuai gravitasi   sesuai perubaha posisi. Meninggikan kepala tempat tidur  memungkinkan diafragma untuk brkontraksi<o:p></o:p></span></i></div> <div class="MsoNormal"> <i><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Mensuplay oksigen dan mengurangi   kerja pernapasan<o:p></o:p></span></i></div> <div class="MsoNormal"> <i><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Sekret bergerak sesuai perubahan   tubuh terhadap gravitasi<o:p></o:p></span></i></div> <div class="MsoNormal"> <i><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Mengencerkan sekret<o:p></o:p></span></i></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <i><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Batuk mengeluarkan sekret yang   menunmpuk</span></i><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div> </td>  </tr> <tr>   <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 23.4pt;" valign="top" width="31"><div class="MsoNormal"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">2.<o:p></o:p></span></div> </td>   <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 99.0pt;" valign="top" width="132"><div class="MsoNormal"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Gangguan   rasa nyaman nyeri bekerjasama dengan penitikberatan saraf oleh tumor paru.<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> </td>   <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 135.0pt;" valign="top" width="180"><div class="MsoNormal"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Mendemonstrasikan   bebas nyeri dengan kriteria verbal wajah rileks, pengembangan paru optimal,   menyatakan nyeri hilang<o:p></o:p></span></div> </td>   <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 180.0pt;" valign="top" width="240"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 11.6pt; mso-list: l2 level1 lfo2; tab-stops: list 11.6pt; text-indent: -18.0pt;"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">1.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">       </span></span><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Beri analgesik dan penilaian   keefektifannya<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: -6.4pt;"> <br /></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: -6.4pt;"> <br /></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 11.6pt; mso-list: l2 level1 lfo2; tab-stops: list 11.6pt; text-indent: -18.0pt;"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">2.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">       </span></span><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Untuk meminimalkan nyeri dada   pleural : anjurkan untuk menahan dada dengan kedua tangan atau dengan bantal   ketika batuk, dorong pasien untuk berhenti merokok, dan berikan pelembab udara   sesuai order dan obat antitusif<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: -6.4pt;"> <br /></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 11.6pt; mso-list: l2 level1 lfo2; tab-stops: list 11.6pt; text-indent: -18.0pt;"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">3.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">       </span></span><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Untuk meminimalkan nyeri tulang :   mmembalik hati - hati dan berikan dukungan, hindari menarik ekstremitas,   berikan matras yang lembut, ubah posisi tiap 2 jam.<o:p></o:p></span></div> </td>   <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 171.0pt;" valign="top" width="228"><div class="MsoNormal"> <i><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Rasa nyaman merupakan prioritas   dalam pemberian perawatan pasien demgam tumor. Kontrol rasa  nyeri butuh narkotik takaran tinggi.<o:p></o:p></span></i></div> <div class="MsoNormal"> <i><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Napas dalam dan batuk berpengaruh   meregangkan membran pleura dan menimbulkan nyeri dada pleuritik.  Nikotin dari tembakau bisa mengakibatkan   konstriksi bronkial dan menuruhkan gerakan silia yang melapisi jalan masuk   pernapasan. Anti batuk menekan sentra batuk di otak<o:p></o:p></span></i></div> <div class="MsoNormal"> <i><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Metastase ke tulang mengakibatkan   nyeri hebat. Pada banyak pasien bahkan sentuhan ringan sanggup menimbjlkan rasa   nyeri.<o:p></o:p></span></i></div> </td>  </tr> <tr>   <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 23.4pt;" valign="top" width="31"><div class="MsoNormal"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">3.<o:p></o:p></span></div> </td>   <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 99.0pt;" valign="top" width="132"><div class="MsoNormal"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Perubahan   nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh bekerjasama dengan kelelahan dan dyspnea<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> </td>   <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 135.0pt;" valign="top" width="180"><div class="MsoNormal"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Status   nutrisi ditingkatkan dengan kriteria BB bertambah, makan sesuai diet   seimbanmg, albumin, limfosit normal, lingkar lengan normal<o:p></o:p></span></div> </td>   <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 180.0pt;" valign="top" width="240"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 11.6pt; mso-list: l3 level1 lfo3; tab-stops: list 11.6pt; text-indent: -18.0pt;"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">1.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">       </span></span><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Kaji diet harian dan kebutuhannya<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 11.6pt; mso-list: l3 level1 lfo3; tab-stops: list 11.6pt; text-indent: -18.0pt;"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">2.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">       </span></span><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Timbang BB tiap minggu<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 11.6pt; mso-list: l3 level1 lfo3; tab-stops: list 11.6pt; text-indent: -18.0pt;"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">3.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">       </span></span><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Kaji faktor psikologi<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: -6.4pt;"> <br /></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: -6.4pt;"> <br /></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 11.6pt; mso-list: l3 level1 lfo3; tab-stops: list 11.6pt; text-indent: -18.0pt;"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">4.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">       </span></span><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Moniitor albumin dan limfosit<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: -6.4pt;"> <br /></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 11.6pt; mso-list: l3 level1 lfo3; tab-stops: list 11.6pt; text-indent: -18.0pt;"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">5.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">       </span></span><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Beri oksigen selama makan  sesuai keperluan<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 11.6pt; mso-list: l3 level1 lfo3; tab-stops: list 11.6pt; text-indent: -18.0pt;"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">6.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">       </span></span><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Anjurkan oral care sebelum makan<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: -6.4pt;"> <br /></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 11.6pt; mso-list: l3 level1 lfo3; tab-stops: list 11.6pt; text-indent: -18.0pt;"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">7.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">       </span></span><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Atur anti emetik sebelum makan<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 11.6pt; mso-list: l3 level1 lfo3; tab-stops: list 11.6pt; text-indent: -18.0pt;"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">8.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">       </span></span><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Berikan diet TKTP<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 11.6pt; mso-list: l3 level1 lfo3; tab-stops: list 11.6pt; text-indent: -18.0pt;"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">9.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">       </span></span><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Atur pemberian vitamin sesuai order<o:p></o:p></span></div> </td>   <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 171.0pt;" valign="top" width="228"><div class="MsoNormal"> <i><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bantu memilih diet individu<o:p></o:p></span></i></div> <div class="MsoNormal"> <i><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Sesuai penngkatan nutrisi.<o:p></o:p></span></i></div> <div class="MsoNormal"> <i><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Mengidentifikasi imbas   psikologis  yang mempengaruhi   menurunnya makan dan minum<o:p></o:p></span></i></div> <div class="MsoNormal"> <i><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Indikasi adekuatnya protein untuk   sistem imun<o:p></o:p></span></i></div> <div class="MsoNormal"> <i><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Mengurangi dyspnea denan mengurangi   kerja paru<o:p></o:p></span></i></div> <div class="MsoNormal"> <i><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Menghilangkan rasa sputum yang bisa   mengurangi napsu makan pasien<o:p></o:p></span></i></div> <div class="MsoNormal"> <i><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Mengurangi mual yang bisa mempengaruhi   napsu makan<o:p></o:p></span></i></div> <div class="MsoNormal"> <i><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Mendukung sistem imun<o:p></o:p></span></i></div> <div class="MsoNormal"> <i><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Sebagai diet aksesori atau tambahan<o:p></o:p></span></i></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> </td>  </tr> <tr>   <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 23.4pt;" valign="top" width="31"><div class="MsoNormal"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">4.<o:p></o:p></span></div> </td>   <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 99.0pt;" valign="top" width="132"><div class="MsoNormal"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Aktivitas   intolerans bekerjasama dengan kelemahan secara umum.<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> </td>   <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 135.0pt;" valign="top" width="180"><div class="MsoNormal"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Pasien   bisa melaksanakan akvitas tanpa keleahan atau dyspnea dengan kriteria hasil   bisa melaksanakan acara hariannya.<o:p></o:p></span></div> </td>   <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 180.0pt;" valign="top" width="240"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 11.6pt; mso-list: l0 level1 lfo4; tab-stops: list 11.6pt; text-indent: -18.0pt;"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">1.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">       </span></span><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Observasi respon terhadap acara   <o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 11.6pt; mso-list: l0 level1 lfo4; tab-stops: list 11.6pt; text-indent: -18.0pt;"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">2.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">       </span></span><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Identifikasi faktor yang   mempengaruhi intolerans menyerupai stres, imbas samping obat<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 11.6pt; mso-list: l0 level1 lfo4; tab-stops: list 11.6pt; text-indent: -18.0pt;"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">3.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">       </span></span><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">rencanakan periode istirahat di   antara waktu bekerja<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 11.6pt; mso-list: l0 level1 lfo4; tab-stops: list 11.6pt; text-indent: -18.0pt;"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">4.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">       </span></span><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">anjurkan untuk lakukan acara   sesuai kemampuan pasien<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 11.6pt; mso-list: l0 level1 lfo4; tab-stops: list 11.6pt; text-indent: -18.0pt;"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">5.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">       </span></span><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">berikan acara latihan acara   sesuai toleransi<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 11.6pt; mso-list: l0 level1 lfo4; tab-stops: list 11.6pt; text-indent: -18.0pt;"> <span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">6.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">       </span></span><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Rencanakan bersama keluarga   mengurangi energi yang hiperbola ketika melaksanakan acara harian<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: -6.4pt;"> <br /></div> </td>   <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 171.0pt;" valign="top" width="228"><div class="MsoNormal"> <i><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Melihat kemapuan beraktivitas<o:p></o:p></span></i></div> <div class="MsoNormal"> <i><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Intevensi dilaksanakan sesuai   faktor yang mempengaruhi<o:p></o:p></span></i></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <i><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Mengurangi kelelahan melalui   isitirahat yang cukup<o:p></o:p></span></i></div> <div class="MsoNormal"> <i><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Menemukan pasien kebutuhannya   ttanpa mengakibatkan kelelahan<o:p></o:p></span></i></div> <div class="MsoNormal"> <i><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Meningkatkan independensi pasien   sendiri<o:p></o:p></span></i></div> <div class="MsoNormal"> <i><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Identifikasi menyimpan energi .<o:p></o:p></span></i></div> </td>  </tr> </tbody></table> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b><br /></b></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Implementasi</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dari hasil entervensi yang telah tertulis implementasi / pelaksanaan yang dilakukan diubahsuaikan dengan keadaan pasien dirumah sakit pekasanaan perupakan pengelolahan dan perwujudan, dan planning tindakan yang mencakup beberapa bagina, yaitu validasi, planning keperawatan, menawarkan asuhan keperawatan dan pengumpulan data.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Evaluasi</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Evaluasi ialah perbandingan yang sistematik dan bersiklus perihal keresahan klien dengan berdasar tujuan yang telah ditetapkan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dalam penilaian tujuan tersebut terdapat 3 alternatif yaitu :</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Tujuan tercapai : Pasien memperlihatkan perubahan dengan standart yang telah ditetapkan.</li> <li style="text-align: justify;">Tujuan tercapai sebagian : Pasien memperlihatkan perubahan sebagai sebagian sesuai dengan standart yang telah ditetapkan.</li> <li style="text-align: justify;">Tujuan tidak tercapai : Pasien tidak memperlihatkan perubahan dan kemajuan sama sekali.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Kesimpulan</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Karsinoma bronkogenik ialah tumor ganas paru primer yang berasal dari jalan masuk napas. Dari etiologi yang menyerang percabangan segmen/ sub bronkus mengakibatkan cilia hilang dan deskuamasi sehingga terjadi pengendapan karsinogen. Dengan adanya pengendapan karsinogen maka mengakibatkan metaplasia,hyperplasia dan displasia. Bila lesi perifer yang disebabkan oleh metaplasia, hyperplasia dan displasia menembus ruang pleura, biasa timbul efusi pleura, dan bisa diikuti invasi pribadi pada kosta dan korpus vertebra.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Manifestasi klinik pada penderita tumor paru yaitu batuk yang terus menerus dan berkepanjangan, napas pendek-pendek dan bunyi parau, batuk berdarah dan berdahak, nyeri pada dada, ketika batuk dan menarik napas yang dalam, hilang nafsu makan dan berat badan</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Daftar Pustaka</b></div> <ul> <li style="text-align: justify;">Phipps, Wilma. et al, (1991), Medical Surgical Nursing : Concepts and Clinical Practice, 4th edition, Mosby Year Book, Toronto</li> <li style="text-align: justify;">Doengoes, Marilynn, dkk, (2000), Rencana Asuhan Keperawatan ; Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, edisi 3, alih bahasa : I Made Kariasa dan Ni Made S, EGC, Jakarta</li> <li style="text-align: justify;">Engram, Barbara, (1999), Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah, alih bahasa Suharyati S, volume 1, EGC,  Jakarta</li> <li style="text-align: justify;">Tucker, Martin dkk, (1999), Standar Perawatan Pasient,alih bahasa Yasmin Aih dkk, volume 4, edisi V, EGC, Jakarta</li> <li style="text-align: justify;">Alsagaff, Hood, dkk. (1993), Pengantar Ilmu Penyakit Paru, Airlangga University Press, Surabaya.</li> <li style="text-align: justify;">Lab/UPF Ilmu Penyakit Paru, (1994), Pedoman Diagnosis dan Terapi RSUD Dokter Soetomo, Surabaya</li> <li style="text-align: justify;">Wilson, Susan and Thompson, June (1990), Respiratory Disorders, Mosby Year Book, Toronto.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> Untuk mendownload laporan pendahuluan / LP tumor paru (Ca bronkogenik) pdf dan doc, dibawah :</div> <br /> <ul> <li style="text-align: justify;"><b><span style="background-color: cyan;">Laporan pendahuluan / LP tumor paru (Ca bronkogenik) doc</span>, <i><a href="https://drive.google.com/file/d/1QTDFUyoC-oxZZ8slavvxW4FzF4gEnJ2r/view?usp=sharing" target="_blank">(Ambil File)</a></i></b></li> <li style="text-align: justify;"><b><span style="background-color: lime;">Laporan pendahuluan / LP tumor paru (Ca bronkogenik) pdf</span>, <i><a href="https://drive.google.com/file/d/1Myv8Z8-Z1Mr6XMp0r95cs2Tbk6N52QgI/view?usp=sharing" target="_blank">(Ambil File)</a></i></b></li> </ul> <div style="text-align: justify;"> Link Alternatif</div> <div> <ul> <li style="text-align: justify;"><b><a href="https://drive.google.com/file/d/1Myv8Z8-Z1Mr6XMp0r95cs2Tbk6N52QgI/view?usp=sharing" target="_blank">Alternatif LP tumor paru pdf 1</a></b></li> <li style="text-align: justify;"><b><a href="https://drive.google.com/file/d/1QTDFUyoC-oxZZ8slavvxW4FzF4gEnJ2r/view?usp=sharing" target="_blank">Alternatif LP tumor paru doc 1</a></b></li> </ul> <ul> <li style="text-align: justify;"><b><a href="https://drive.google.com/file/d/1Myv8Z8-Z1Mr6XMp0r95cs2Tbk6N52QgI/view?usp=sharing" target="_blank">Alternatif LP tumor paru pdf 2</a></b></li> <li style="text-align: justify;"><b><a href="https://drive.google.com/file/d/1QTDFUyoC-oxZZ8slavvxW4FzF4gEnJ2r/view?usp=sharing" target="_blank">Alternatif LP tumor paru doc 2</a></b></li> </ul> </div> <br /> <div style="text-align: justify;"> Demikian Laporan pendahuluan / LP tumor paru (Ca bronkogenik) lengkap hingga konsep askep, download pdf dan doc kami bagikan, biar bisa membantu teman-teman perawat sekalian dalam pembuatan kiprah askep, makalah ataupun LP itu sendiri, Terima kasih.</div>

Laporan Pendahuluan / Lp Tumor Paru (Ca Bronkogenik) Lengkap Sampai Konsep Askep, Download Pdf Dan Doc

Kami bagikan laporan pendahuluan tumor paru (Ca bronkogenik) pdf dan doc. Pada umumnya tumor paru terbagi atas tumor jinak (5%) antara lain...

+ Baca selengkapnya »

Laporan Pendahuluan / Lp Stress Berat Kandung Kemih / Bladder Lengkap, Download Pdf Dan Doc

<div style="text-align: justify;"> Kami bagikan laporan pendahuluan syok kandung kemih/bladder pdf dan doc.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sahabat perawat dimanapun berada, supaya dalam keadaan sehat selalu, laporan pendahuluan merupakan kiprah rutin bagi seorang perawat yang sedang menjalani proses akademik, khususnya bagi teman-teman yang sedang menjalani proses keprofesian LP merupakan kiprah yang harus diibuat setiap stase bahkan ada juga yang setiap hari harus mengumpulkan LP.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Bertujuan teman-teman perawat dalam pembuatan LP disini kami coba bagikan laporan pendahuluan lengkap yang kami sediakan dalam bentuk file pdf dan doc. Untuk postingan kali ini kami coba share laporan pendahuluan syok kandung kemih / bladder lengkap dan tentu saja dalam format pdf dan doc.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Laporan pendahuluan syok bladder ini telah kami susun selengkap mungkin dan sesuai dengan format lp yang telah ditentukan</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Laporan pendahuluan syok bladder ini kami sajikan dalam dalam format pdf dan doc yang file nya sanggup teman-teman download melalui link unduhan yang telah kami sediakan diakhir artikel ini.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <h3 style="text-align: justify;"> <b>Laporan pendahuluan syok kandung kemih / Bladder</b></h3> <div style="text-align: justify;"> <b><br /></b></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Pengertian</b></div> <div style="text-align: justify;">       </div> <div style="text-align: justify;"> Trauma bladder yaitu rusaknya kandung kencing (organ yang menampung urin dari ginjal) atau uretra (saluran yang menghubungkan kandung kencing dengan dunia luar. (H Winter Griffith M D).</div> <div style="text-align: justify;">       </div> <div style="text-align: justify;"> Trauma bladder merupakan keadaan darurat bedah yang memerlukan penatalaksanaan segera. Bila tidak ditanggulangi dengan segera sanggup menimbulkan komplikasi menyerupai peritonitis dan sepsis. (L Samsudin Wim de Jong, hal:1039).</div> <div style="text-align: justify;">       </div> <div style="text-align: justify;"> Trauma kandung kemih yaitu cidera yang terjadi pada kandung kemih yang diakibatkan oleh kecelakaan atau syok iatrogenik (Salam, 2013).</div> <div style="text-align: justify;">                 </div> <div style="text-align: justify;"> Trauma kandung kemih yaitu syok yang terjadi pada kandung kemih (vesica urinaria) yang diakibatkan patahnya tulang panggul dan beberapa hantaman keras ke arah abdomen belahan bawah ketika kandung kemih terisi penuh (Smeltzer & Bare, 2001).</div> <div style="text-align: justify;">                 </div> <div style="text-align: justify;"> Cedera kandung kemih yaitu cedera pada kandung kemih yang terjadi akhir syok tumpul dan penetrasi dan bervariasi berdasarkan isi kandung kemih sehingga bila kandung kemih penuh akan lebih mungkin untuk menjadi terluka dari pada ketika kosong (Mutaqqin & Sari, 2011).</div> <div style="text-align: justify;">            </div> <div style="text-align: justify;"> Dari beberapa definisi diatas sanggup disimpulkan bahwa syok kandung kemih yaitu syok yang menciderai kandung kemih yang terjadi diakibatkan oleh syok tumpul dan syok tajam baik itu oleh kecelakaan ataupun syok iatrogenik (kesalahan medis).</div> <div style="text-align: justify;">       </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Etiologi</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Penyebab utama cedera kandung kemih / bladder yaitu syok penetrasi (tajam) dan syok tumpul. Penyebab iatrogenik termasuk pasca intervensi bedah dari ginekologi, urologi, dan operasi ortopedi didekat kandung kemih. Penyebab lain melibatkan syok obstetri pada ketika melahirkan (Mutaqqin & Sari, 2011).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Trauma kandung kemih / bladder terutama terjadi akhir syok tumpul pada panggul, tetapi bisa  juga  lantaran syok tembus menyerupai luka tembak dan luka tusuk oleh senjata tajam. Pecahan – pecahan tulang yang berasal dari fraktura sanggup menusuk kandung kemi. Tetapi ruptura kandung  kemih yang khas ialah akhir syok tumpul panggul atas kandung kemih yang terisi penuh. Tenaga mendadak atas masa urin yang terbendung di dalam kandung kemih menimbulkan rupture. Perforasi iatrogen pada kanndung kemih tterdapat pada reseksitransurtral, sistoskopi atau lantaran manipulasi dengan peralatan pada kandung kemih ( Scholtmeijer & Schroder, 1996 ).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kurang lebih 90% syok tumpul buli-buli yaitu akhir fraktur pelvis. Fiksasi buli-buli pada tulang pelvis oleh fasia endopelvik dan diafragma pelvis sangat berpengaruh sehingga cedera deselerasi terutama kalau titik fiksasi fasia bergerak pada arah berlawanan (seperti pada fraktur pelvis), sanggup merobek buli-buli. Robeknya buli-buli lantaran fraktur pelvis bisa pula terjadi akhir fragmen tulang pelvis merobek dindingnya (Purnomo, 2007).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Klasifikasi</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Menurut Purnomo, 2007 Secara klinis cedera buli-buli dibedakan menjadi kontusio buli-buli, cedera buli-buli ekstra peritoneal, dan cedera intra peritoneal. Pada kontusio buli-buli hanya terdapat memar pada dindingnya, mungkin didapatkan hematoma perivesikal, tetapi tidak didapatkan ekstravasasi urine ke luar buli-buli.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Cedera intraperitoneal merupakan 25-45% dari seluruh syok buli-buli, sedangkan tragedi cedera buli-buli ekstraperitoneal kurang lebih 45-60% dari seluruh syok buli-buli. Kadang-kadang cedera buli-buli intraperitoneal bersama cedera ekstraperitoneal (2-12%). Jika tidak mendapat perawatan dengan segera 10-20% cedera buli-buli akan berakibat final hayat lantaran peritonitis atau sepsis.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 1.    Ruptur intraperitoneal          </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Peritoneum pariental, simfisis, promantorium, cedera dinding perut yang menjadikan rupture intraperitoneal kandung kemih yang penuh, tidak terdapat perdarahan retroperitoneal kandung kemih yang penuh, tidak terdapat perdarahan retroperitoneal kecuali bila disebabkan patah tulang pinggul.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 2.    Ruptur retroperitoneal</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Peritoneum parietal, simfisis, promantorium, cedera panggul yang menimbulkan patah tulang sehingga terjadi rupture buli-buli retro atau intraperitoneal. Darah dan urin dijaringan lunak diluar rongga perut, perut terbebas darah dan urin (Sjamsuhidayat, 1998).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Patofisiologi</b></div> <div style="text-align: justify;">       </div> <div style="text-align: justify;"> Secara anatomik kandung kemih atau bladder terletak di dalam rongga pelvis dilindungi oleh tulang pelvis sehingga jarang mengalami cidera. Ruda paksa kandung kemih lantaran kecelakaan lau lintas atau kecelakaan kerja sanggup menimbulkan fragmen patah tulang pevis sehingga mencederai buli-buli. Jika fraktur tulang panggul sanggup menimbulkan kontusio atau ruptur kandung kemih, tetapi hanya terjadi memar pada dinding buli-buli dengan hematuria tanpa ekstravasasi urin. Rudapaksa tumptul juga sanggup menimbulkan ruptur buli-buli terutama bia kandung kemih penuh atau terdapat kelainan patologik menyerupai tuberculosis, tumor atau obstruksi sehingga rudapaksa kecil menimbulkan ruptur.</div> <div style="text-align: justify;">       </div> <div style="text-align: justify;"> <b>Pathways</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"> <img border="0" data-original-height="519" data-original-width="474" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjy46QZKC8mUoK_d6ZwnFNAV64gSYzz8k_sVpYfIUlFt9lJQO3IZfzWossynNTsQoagpln2rGFCpyxgYgVd1inuiIgRA60y00MkQoDgDmxRl7kJg1MxUkkg98F9vkeNDf38IRMYFZemN3_C/s640/Fathway+trauma+bladder.png" width="584" /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <h3 style="text-align: justify;"> <b>Untuk mendownload fathway syok bladder format doc, <span style="background-color: cyan;"><a href="https://drive.google.com/file/d/147rMXwPl4kP-p0z3XX2po5byvHWitT19/view?usp=sharing" target="_blank">DISINI</a></span></b></h3> <div style="text-align: justify;"> <b><br /></b></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Manifestasi Klinis</b></div> <ul> <li style="text-align: justify;">Umumnya fraktur tulang pelvis disertai perdarahan mahir sehingga jarang penderita tiba dalam keadaan anemik bahkan hingga syok.</li> <li style="text-align: justify;">Pada abdomen belahan bawah tampak jejas atau hematom dan terdapat nyeri tekan pada tempat supra pubik di tempat hematom.</li> <li style="text-align: justify;">Pada ruptur buli-buli intraperitonial urin masuk ke rongga peritonial sehingga memberi tanda cairan intra abdomen dan rangsangan peritonial.</li> <li style="text-align: justify;">Lesi ekstra peritonial menunjukkan tanda-tanda dan tanda infiltrat urin di rongga peritonial yang sering menimbulkan septisemia.</li> <li style="text-align: justify;">Penderita mengeluh tidak bisa buang air kecil, kadang keluar darah dari uretra.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Pemeriksaan Penunjang</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pemeriksaan penunjang mempunyai kegunaan untuk konfirmasi diagnosis dan menyingkirkan diagnosis banding. Berikut yaitu investigasi penunjang yang sanggup dilakukan pada syok kandung kemih :</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 1.    Uroflowmetri</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Uroflowmetri yaitu alat untuk mengetahui pancaran urin secara obyektif. Derasnya pancaran diukur dengan membagi volume urin ketika berkemih, dibagi dengan usang proses berkemih. Kecepatan pancaran normal yaitu 20 ml/detik. Jika kecepatan pancaran <10 ml/detik mengambarkan adanya obstruksi.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 2.    Uretrigram Retrograde</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dilakukan uretrigram retrograde untuk mengevaluasi cedera uretral. Klien dilakukan kateterisasi setelah uretrogram untuk meminimalkan risiko gangguan uretral dan komplikasi jangka panjang yang luas, menyerupai striktur, inkontinensia (tidak sanggup menahan berkemih) dan impoten.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 3.    USG (Ultrasonografi)</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> USG cukup mempunyai kegunaan dalam mengevaluasi striktur pada pars bulbosa. Dengan alat ini kita juga bisa mengevaluasi panjang striktur dan derajat luas jaringan parut, misalnya spongiofibrosis. Ini membantu kita menentukan jenis tindakan operasi yang akan dilakukan kepada pasien. Kita sanggup mengetahui jumlah residual urin dan panjang striktur secara nyata, sehingga meningkatkan keakuratan ketika operasi</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 4.    MRI (Magneting Resonance Imaging)</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> MRI sebaiknya dilakukan sebelum operasi lantaran sanggup mengukur secara niscaya panjang striktur, derajat fibrosis, dan pembesaran prostat. Namun, alat ini belum tersedia secara luas dan biayanya sangat mahal sehingga jarang dipakai (Suharyanto, 2009).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Penataksanaan</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sistografi</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sistografi yaitu dengan memasukkan kontras ke dalam buli-buli sebanyak 300-400 ml secara gravitasi (tanpa tekanan) melalui kateter per-uretram. Kemudian dibentuk beberapa foto, yaitu (1) foto pada ketika buli-buli terisi kontras dalam posisi anterior-posterior (AP), (2) pada posisi oblik, dan (3) wash out film yaitu foto setelah kontras dikeluarkan dari buli-buli.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Jika didapatkan robekan pada buli-buli, terlihat ekstravasasi kontras di dalam rongga perivesikal yang merupakan tanda adanya robekan ekstraperitoneal. Jika terdapat kontras yang berada di sela-sela usus berarti ada robekan buli-buli intraperitoneal. Pada perforasi yang kecil seringkali tidak tampak adanya ekstravasasi (negatif palsu) terutama kalau kontras yang dimasukkan kurang dari 250 ml (Purnomo, 2007).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Penanganan ruptur traumatik kandung kemih meliputi:</div> <div style="text-align: justify;"> </div> <ol> <li>Bedah eksplorasi dan perbaikan laserasi</li> <li>Drainase suprapublik dari kandung kemih</li> <li>Memasang kateter urin</li> <li>Perawatan umum pasca bedah dipantau dengan ketat untuk menjamin drainase yang adekuat hingga terjadi penyembuhan. Pasien ruptur kandung kemih mungkin mengalami perdarahan mahir untuk beberapa hari setelah perbaikan (Suharyanto, 2009).</li> </ol> <br /> <div style="text-align: justify;"> <b>Konsep Asuhan Keperawatan</b></div> <div style="text-align: justify;"> <b><br /></b></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Pengkajian</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;">  Anamnesa</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 1. Data demografi</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dapat mencakup nama, umur, agama, jenis kelamin, status pekerjaan, status perkawinan, pendidikan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 2. Keluhan Utama</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sering didapatkan adanya tanda dan tanda-tanda sepsis peritonitis akhir massuknya urine kedalam peritoneum.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tanda-tanda klinis cedera kendung kemih relatife spesifik, trias tanda-tanda (gross hematuria, nyeri suprapubik, kesulitan atau ketidak mampuan untuk miksi).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 3.      Riwayat Kesehatan keluarga</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 4.      Riwayat kesehatan sekarang</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Hematuria,perubahan warna atau volume urine.</li> <li style="text-align: justify;">Adanya rasa nyeri: lokasi, kateter, durasi, dan faktor yang memicu.</li> <li style="text-align: justify;">Syok hipovolemik</li> </ul> <br /> <div style="text-align: justify;"> Pemeriksaan fisik</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 1. Keadaan umum (GCS)</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Ciri tubuh           : Kulit, rambut, postur tubuh.</li> <li style="text-align: justify;">Tanda vital         : Nadi, suhu tubuh, tekanan darah dan pernafasan.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> 2.        Head to toe</div> <div style="text-align: justify;"> a. Kepala</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Inspeksi : kesimetrisan kepala, syok kepala.</li> <li style="text-align: justify;">Palpasi : Nyeri tekan di kepala.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> b. Wajah</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Inspeksi : Kesimetrisan bentuk wajah, edema, ketegangan, ketegangan.</li> <li style="text-align: justify;">Palpasi     : Nyeri tekan di wajah.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> c. Mata</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Inspeksi : kelopak mata edema, konjungtiva,  sklera.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> d. Palpasi : Nyeri tekan pada bola mata Hidung</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Inspeksi : Pernafasan cuping hidung, sekret, polip.</li> <li style="text-align: justify;">Palpasi    : Nyeri tekan.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> e. Telinga</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Inspeksi       : Bentuk telinga, serumen pada telinga, sekret.</li> <li style="text-align: justify;">Palpasi         : Nyeri tekan pada telinga.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> f. Mulut</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Inspeksi       : sianosis.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> g. Leher</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Inspeksi       : Bentuk leher, kesimetrisan, pembesaran kelenjar tiroid</li> <li style="text-align: justify;">Palpasi         : Nyeri tekan pada leher.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> h. Dada</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Inspeksi : Bentuk dada, pengembangan dada, frekuensi pernafasan.</li> <li style="text-align: justify;">Palpasi : Pengembangan paru pada wangsit dan ekspirasi.</li> <li style="text-align: justify;">Perkusi : Ada/tidak penumpukan sekret, batas jantung dan paru.</li> <li style="text-align: justify;">Auskultasi : Bunyi parutambahan.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> i. Payudara dan ketiak</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Inspeksi : Bentuk, ada/tidak ada nyeri benjolan, gynecomasti.</li> <li style="text-align: justify;">Palpasi : Ada/tidak ada nyeri tekan, benjolan.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> j. Adomen</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Inspeksi : Distensi, iritasi peritoneal, warna kulit abdomen, penonjolan kandung kemih pada supra pubik,</li> <li style="text-align: justify;">Auskultasi : Penurunan bising usus.</li> <li style="text-align: justify;">Palpasi : nyeri supra simfisis, nyeri supra simfisis.</li> <li style="text-align: justify;">Perkusi : Ada/tidak ada distensi kandung kemih dan saluran cerna.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> k. Genitalia</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Inspeksi : hematoma perivesik, pembengakan, gross hematuria, anuria, sepsis peritonitis.</li> <li style="text-align: justify;">Palpasi : posisi prostat yang melayang  atau tidak, adanya ruptur pada uretra, nyeri suprapubik, kandung kemih terasa penuh</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> l. Integumen</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Inspeksi : Warna kulit, turgor kulit.</li> <li style="text-align: justify;">Palpasi : Nyeri tekan pada kulit.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> m. Ekstremitas</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 1. Atas :</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Inspeksi : Warna kulit,pembengkakan,</li> <li style="text-align: justify;">Palpasi : Nyeri tekan, kekuatan otot, capilary refil.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> 2. Bawah :</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Inspeksi : Warna kulit, bentuk kaki, pembengkakan.</li> <li style="text-align: justify;">Palpasi : Nyeri tekan, kekuatan otot.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> n. Pemeriksaan Neurologis</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Status mental dan emosi : Kesadaran, perilaku, mood, lisan wajah, bahasa, daya ingat jangka panjang, daya ingat jangka pendek, persepsi, orientasi terhadap orang, tempat, waktu, emosi (Muttaqin & Sari, 2011).</li> </ul> <br /> <div style="text-align: justify;"> <b>Diagnosa Keperawatan</b></div> <ol> <li style="text-align: justify;">Inkontinensia bekerjasama dengan obstruksi saluran kemih</li> <li style="text-align: justify;">Resiko komplikasi infeksi bekerjasama dengan tindakan kateterisasi</li> <li style="text-align: justify;">Gangguan rasa nyaman nyeri bekerjasama dengan obstruksi kandung kemih</li> </ol> <br /> <div style="text-align: justify;"> <b>Rencana tindakan</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Diagnosa keperawatan. 1 </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Inkontinensia bekerjasama dengan obstruksi saluran kemih</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Intervensi:</div> <ul> <li style="text-align: justify;">pantau haluaran urin setiap 4 jam</li> <li style="text-align: justify;">berikan terapi kompres hirau taacuh untuk merangasang urin keluar</li> <li style="text-align: justify;">lakukan pemasangan kateter</li> </ul> <br /> <div style="text-align: justify;"> Diagnosa keperawatan. 2</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Resiko komplikasi infeksi bekerjasama dengan tindakan kateterisasi</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Intervensi:</div> <ul> <li style="text-align: justify;">pantau penampilan kulit sisi pemasangan kateter.</li> <li style="text-align: justify;">ikuti tindakan kewaspadaan umum (teknik mencuci tangan yang baik sebelum dan setelah kontak eksklusif dengan pasien, menggunakan sarung tangan bila kontakl dengan darah atau cairan badan yang mungkin terjadi).</li> <li style="text-align: justify;">Konsul dokter bila terjadi kemerahan, abses dan drainase pada insisi atau sisi pemasangan kateter, disertai demam. Ambil specimen dari drainase untuk kultur. Berikan antibiotic yang diresepkan dan penilaian keefektifannya.</li> </ul> <br /> <div style="text-align: justify;"> Diagnosa keperawatan 3.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Gangguan rasa nyaman nyeri bekerjasama dengan obstruksi kandung kemih</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Intervensi</div> <ul> <li style="text-align: justify;">pantau haluaran urin terhadap perubahan warna, baud an pola berkemih</li> <li style="text-align: justify;">pantau masukan dan haluaran setiap 8 jam</li> <li style="text-align: justify;">pantau hasil urinalisis ulang</li> <li style="text-align: justify;">jika frekuensi menjadi masalah, jamin terusan ke kamar mandi, pispot, tempat idur, tau bedpan. Anjurkan pasien untuk berkemih kapan saja sesuai keinginan.</li> <li style="text-align: justify;">kolaborasi dalam santunan analgetik sesuai dengan kebutuhan. </li> </ul> <br /> <div style="text-align: justify;"> <b>Evaluasi</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Evaluasi yaitu proses berkelanjutan untuk menilai imbas dari tindakan keperawatan pada klien. Terdiri atas:</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> S: Respon subjektif klien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> O: Respon objektif klien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> A: Analisis ulang atas data subjektif dan objektif untuk menyimpulkan apakah dilema masih tetap atau muncul dilema gres atau ada data yang pertentangan dengan dilema yang ada. Dapat pula membandingkan hasil dengan tujuan</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> P: Perencanaan atau tindak lanjut berdasarkan hasil analisis pada respons klien yang terdiri dari tindak lanjut klien, dan tindak lanjut oleh perawat.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Daftar Pustaka</b></div> <ul> <li style="text-align: justify;">Sjamsuhidajat R, Wim de Jong, Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta EGC.</li> <li style="text-align: justify;">Eny B, 1994. Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Vol 1. Jakarta EGC.</li> <li style="text-align: justify;">Emanuel A. Friedman, M. D.,Sc, Dkk. D. 1998. Seri Skema Diagnosis dan Penatalaksanaan GINEKOLOGI. Jakarta  Binarupa Aksara.</li> <li style="text-align: justify;">Baradero, Mary dkk. 2008. Seri Asuhan Keperawatan Klien  Gangguan Ginjal. Jakarta :EGC</li> <li style="text-align: justify;">Hohenfellner, M & Santucci, R.A. 2007. Emergencies in Urology. Heidelberg: Department of Urology Heidelberg University.</li> <li style="text-align: justify;">Louhin, Kevin R. 2007. Complication of Urologic Surgery and Practice. Massachusetts: Taylor & Francis Group.</li> <li style="text-align: justify;">Mutaqqin, Arif & Sari, Kumala. 2011. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta: Salemba Medika.</li> <li style="text-align: justify;">Purnomo, Basuki B. 2007. Dasar – dasar Urologi Edisi Dua. Jakarta : CV Sagung Seto.</li> <li style="text-align: justify;">Prayogo, Budhy Wirantono. 2011. Hubungan antara Faktor Risiko Sepsis Obstetri dengan Kejadian Sepsis Berat dan Syok Sepsis di Departemen Obstetri dan Ginekologi, RSUD Dr. Soetomo, Surabaya. Surabaya. Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga.</li> <li style="text-align: justify;">Putranto, Rudi Hendro., dkk. 2014. Cynebacterium diphtheriae Diagnosis Laboratorium Bakteriologi. Jakarta: Pustaka obor</li> <li style="text-align: justify;">Salam, M.A et al. 2013. Principles and Practice of Urology, Vol. 1. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publisher.</li> <li style="text-align: justify;">Scholtmeijer, R.J.  & Schroder, F.H. 1996. Urologi untuk praktek umum. Jakarta: EGC</li> <li style="text-align: justify;">Sjamsuhidayat. 1998. Buku Ajar Bedah. Jakarta : EGC</li> <li style="text-align: justify;">Suharyanto, Toto. 2009. Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta:TIM.</li> <li style="text-align: justify;">Wistara Widya, A. A., et al. 2013.“Diagnosis and Threatment of Urethral Stricture”. </li> </ul> <div style="text-align: justify;"> Untuk mendownload laporan pendahuluan syok kandung kemih / Bladder pdf dan doc, dibawah :</div> <div> <ul> <li style="text-align: justify;"><b><span style="background-color: cyan;">Laporan pendahuluan syok kandung kemih / Bladdder pdf</span>, <i><a href="https://drive.google.com/file/d/1gheYunBkTTnr-8CFKpZWuZetQv-aLZsX/view?usp=sharing" target="_blank">(Ambil File)</a></i></b></li> <li style="text-align: justify;"><b><span style="background-color: lime;">Laporan pendahuluan syok kandung kemih / Bladder doc</span>, <i><a href="https://drive.google.com/file/d/1pDvdNMnJr7APzGHEY1u2SCGruutxySq0/view?usp=sharing" target="_blank">(Ambil File)</a></i></b></li> </ul> <div style="text-align: justify;"> Link Alternatif</div> </div> <div> <ul> <li style="text-align: justify;"><b><a href="https://drive.google.com/file/d/1pDvdNMnJr7APzGHEY1u2SCGruutxySq0/view?usp=sharing" target="_blank">Alternatif LP Bladder doc 1</a></b></li> <li style="text-align: justify;"><b><a href="https://drive.google.com/file/d/1gheYunBkTTnr-8CFKpZWuZetQv-aLZsX/view?usp=sharing" target="_blank">Alternatif LP Bladder pdf 1</a></b></li> </ul> <ul> <li style="text-align: justify;"><b><a href="https://drive.google.com/file/d/1pDvdNMnJr7APzGHEY1u2SCGruutxySq0/view?usp=sharing" target="_blank">Alternatif LP Bladder doc 2</a></b></li> <li style="text-align: justify;"><b><a href="https://drive.google.com/file/d/1gheYunBkTTnr-8CFKpZWuZetQv-aLZsX/view?usp=sharing" target="_blank">Alternatif LP Bladder pdf 2</a></b></li> </ul> <div style="text-align: justify;"> Demikian laporan pendahuluan syok kandung kemih / bladder lengkap, download format pdf dan doc kami bagikan, supaya dapat  membantu sahabat sejawat sekalian dalam pembuatan kiprah askep, makalah ataupun lp, terima kasih.</div> </div>

Laporan Pendahuluan / Lp Stress Berat Kandung Kemih / Bladder Lengkap, Download Pdf Dan Doc

Kami bagikan laporan pendahuluan syok kandung kemih/bladder pdf dan doc. Sahabat perawat dimanapun berada, supaya dalam keadaan sehat s...

+ Baca selengkapnya »