Laporan Pendahuluan / Lp Hernia Lengkap, Download Doc Dan Pdf

<div style="text-align: justify;"> Kami bagikan laporan pendahuluan / LP hernia pdf dan doc.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Teman-teman perawat dimanapun berada kali ini kami posting laporan pendahuluan / LP hernia lengkap, yang telah kami susun menurut beberapa refferensi terpercaya, menyerupai buku -buku medis dan keperawatan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Laporan pendahuluan / LP hernia ini terdiri dari tinjauan teori yaitu pembahasan ihwal hernia mulai dari pengertian, etiologi, patofisiologi, pathway tanda dan tanda-tanda sampai penatalaksanaan juga dilengkapi dengan konsep asuhan keperawatan dan daftar pustaka.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Laporan pendahuluan hernia ini juga kami sediakan dalam format doc dan pdf dengan tujuan mempermudah sahabat perawat sekalian, yang sanggup idownload melalui link unduhan yang telah kami sematkan diakhir artikel ini.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <h3 style="text-align: justify;"> Laporan Pendahuluan Hernia</h3> <div style="text-align: justify;"> <b>Definisi </b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Hernia Adalah suatu benjolan/penonjolan isi perut dari rongga normal melalui lubang kongenital atau didapat. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Hernia Adalah penonjolan usus melalui lubang abdomen atau lemahnya area dinding abdomen.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dari definisi di atas sanggup disimpulkan bahwa hernia ialah penonjolan dari isi perut dalam rongga normal melalui lubang yang kongenital ataupun didapat.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Klasifikasi</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 1. Menurut/tofografinya : hernia inguinalis, hernia umbilikalis, hernia femoralis dan sebagainya.</div> <div style="text-align: justify;"> 2. Urut isinya : hernia usus halus, hernia omentum, dan sebagainya.</div> <div style="text-align: justify;"> 3. Menurut terlibat/tidaknya : hernia eksterna (hernia ingunalis, hernia serofalis dan sebagainya).</div> <div style="text-align: justify;"> Hernia inferna tidak terlihat dari luar (hernia diafragmatika, hernia foramen winslowi, hernia obturatoria).</div> <div style="text-align: justify;"> 4. Causanya : hernia congenital, hernia traumatika, hernia visional dan sebagainya.</div> <div style="text-align: justify;"> 5. Keadaannya : hernia responbilis, hernia irreponibilis, hernia inkarserata, hernia strangulata.</div> <div style="text-align: justify;"> 6. Nama penemunya : </div> <ul> <li style="text-align: justify;"> H. Petit (di kawasan lumbosakral)</li> <li style="text-align: justify;">H. Spigelli (terjadi pada lenea semi sirkularis) di atas penyilangan rasa epigastrika inferior pada muskulus rektus abdominis belahan lateral.</li> <li style="text-align: justify;">H. Richter : yaitu hernia dimana hanya sebagian dinding usus yang terjepit.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> 7. Beberapa hernia lainnya : </div> <ul> <li style="text-align: justify;">H. Pantrolan ialah hernia inguinalis dan hernia femoralis yang terjadi pada satu sisi dan dibatasi oleh rasa epigastrika inferior.</li> <li style="text-align: justify;">H. Skrotalis ialah hernia inguinalis yang isinya masuk ke skrotum secara lengkap.</li> <li style="text-align: justify;">H. Littre ialah hernia yang isinya ialah divertikulum Meckeli.</li> </ul> <br /> <div style="text-align: justify;"> <b>Etiologi</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Beberapa factor yang sanggup menjadi aktivis hernia ialah sebagai berikut : </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 1. Umur</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Penyakit ini sanggup diderita oleh semua kalangan tua, muda, laki-laki maupun wanita. Pada Pasien – pasien penyakit ini disebabkan lantaran kurang sempurnanya procesus vaginalis untuk menutup seiring dengan turunnya testis. Pada orang bakir balig cukup akal khususnya yang telah berusia lanjut disebabkan oleh melemahnya jaringan penyangga usus atau lantaran adanya penyakit yang mengakibatkan peningkatan  tekanan dalam rongga perut (Giri Made Kusala, 2009).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 2. Jenis Kelamin</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Hernia yang sering diderita oleh laki – laki biasanya ialah jenis hernia Inguinal. Hernia Inguinal ialah penonjolan yang terjadi pada kawasan selangkangan, hal ini disebabkan oleh proses perkembangan alat reproduksi. Penyebab lain kaum adam lebih banyak terkena penyakit ini disebabkan lantaran faktor profesi, yaitu pada buruh angkat atau buruh pabrik. Profesi  buruh yang sebagian besar pekerjaannya  mengandalkan kekuatan otot menimbulkan adanya peningkatan tekanan dalam rongga perut sehingga menekan isi hernia keluar dari otot yang lemah tersebut (Giri Made Kusala, 2009).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 3. Penyakit penyerta</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Penyakit penyerta yang sering terjadi pada hernia ialah menyerupai pada kondisi tersumbatnya saluran kencing, baik akhir kerikil kandung kencing atau pembesaran prostat, penyakit kolon, batuk kronis, sembelit atau konstipasi kronis dan lain-lain. Kondisi ini sanggup memicu terjadinya tekanan berlebih pada abdomen yang sanggup mengakibatkan keluarnya usus melalui rongga yang lemah ke dalam kanalis inguinalis.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 4. Keturunan</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Resiko lebih besar jikalau ada keluarga terdekat yang pernah terkena hernia.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 5. Obesitas</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Berat tubuh yang berlebih mengakibatkan tekanan berlebih pada tubuh, termasuk di belahan perut. Ini sanggup menjadi salah satu aktivis hernia. Peningkatan tekanan tersebut sanggup menjadi aktivis terjadinya prostrusi atau penonjolan organ melalui dinding organ yang lemah.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 6. Kehamilan</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kehamilan sanggup melemahkan otot di sekitar perut sekaligus memberi tekanan lebih di belahan perut. Kondisi ini juga sanggup menjadi aktivis terjadinya hernia.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 7. Pekerjaan</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan daya fisik sanggup mengakibatkan terjadinya hernia. Contohnya, pekerjaan buruh angkat barang. Aktivitas yang berat sanggup menimbulkan peningkatan tekanan yang terus-menerus pada otot-otot abdomen. Peningkatan tekanan tersebut sanggup menjadi aktivis terjadinya prostrusi atau penonjolan organ melalui dinding organ yang lemah.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 8. Kelahiran prematur</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Bayi yang lahir prematur lebih berisiko menderita hernia inguinal daripada bayi yang lahir normal lantaran penutupan kanalis inguinalis belum sempurna, sehingga memungkinkan menjadi jalan bagi keluarnya organ atau usus melalui kanalis inguinalis tersebut. Apabila seseorang pernah terkena hernia, besar kemungkinan ia akan mengalaminya lagi. (Giri Made Kusala, 2009).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Patofisiologi</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Hernia sanggup dijumpai pada setiap usia. Lebih banyak pada laki-laki ketimbang pada perempuan. Berbagai faktor penyebab berperan pada pembentukan pintu masuk hernia pada anulus internus yang cukup lebar sehingga sanggup dilalui oleh kantong dan isi hernia. Selain itu, dibutuhkan pula faktor yang sanggup mendorong isi hernia melewati pintu yang sudah terbuka cukup lebar itu. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Faktor yang dipandang berperan kausal ialah adanya prosesus vaginalis yang terbuka, peninggian tekanan di dalam rongga perut, dan kelemahan otot dinding perut lantaran usia.Kanalis inguinalis ialah susukan yang normal pada fetus. Pada bulan ke-8 kehamilan, terjadi desensus testis melalui susukan tersebut. Penurunan testis tersebut akan menarik peritonium ke kawasan skrotum sehingga terjadi penonjolan peritoneum yang disebut dengan prosesus vaginalis peritonei. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pada bayi yang sudah lahir, umumnya prosesus ini telah mengalami obliterasi sehingga isi rongga perut tidak sanggup melalui kanalis tersebut. Namun dalam beberapa hal, kanalis ini tidak menutup. Karena testis kiri turun terlebih dahulu, maka kanalis inguinalis kanan lebih sering terbuka. Bila kanalis kiri terbuka maka biasanya yang kanan juga terbuka. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dalam keadaan normal, kanalis yang terbuka ini akan menutup pada usia 2 bulan. Bila prosesus terbuka terus (karena tidak mengalami obliterasi) akan timbul hernia inguinalis lateralis kongenital (Erfandi, 2009).Pada orang renta kanalis inguinalis telah menutup. Namun lantaran merupakan lokus minoris resistensie, maka pada keadaan yang mengakibatkan tekanan intra-abdominal meningkat, susukan tersebut sanggup terbuka kembali dan timbul hernia inguinalis lateralis akuisita. Kelemahan otot dinding perut antara lain terjadi akhir kerusakan Nervus Ilioinguinalis dan Nervus Iliofemoralis sehabis apendiktomi(Erfandi, 2009).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Pathway Hernia</b></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <img border="0" data-original-height="536" data-original-width="428" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjI97rAx3vZiMauWqlZUZhEAp8IvMaYpsuRHAneCJPyyXWgt1DBPoBAezPtPk-vJZX-YwI3yTei-qJQCBCKW53xuwh9uUDbDG-d62mCfJLJW7iZ7MLq8k_26fpmfdB3Fq0wsoBJc7aYCWkX/s1600/patway+hernia.png" /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Tanda dan Gejala</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Umumnya penderita menyatakan turun berok, burut atau kelingsir atau menyatakan adanya benjolan di selakanganya/kemaluan.bnjolan itu sanggup mengecil atau menghilang, dan bila menangis mengejan waktu defekasi/miksi, mengangkat benda berat akan timbul kembali. Dapat pula ditemukan rasa nyeri pada benjolan atau tanda-tanda muntah dan mual bila telah ada komplikasi.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Menurut Arief Mansjoer (2004), manifestasi klinis dari hernia ialah sebagai berikut :</div> <ol> <li style="text-align: justify;">Nyeri Kolik Menetap</li> <li style="text-align: justify;">Suhu Badan Normal Normal/meninggi</li> <li style="text-align: justify;">Denyut Nadi Normal/meninggi Meninggi/tinggi sekali</li> <li style="text-align: justify;">Leukosit Normal Leukositosis</li> <li style="text-align: justify;">Rangsang peritoneum Tidak Jelas</li> <li style="text-align: justify;">Adanya benjolan (biasanya asimptomatik), Keluhan yang timbul berupa adanya  benjolan di kawasan inguinal dan atau skrotal yang hilang timbul. Timbul bila terjadi peningkatan tekanan intra peritoneal contohnya mengedan, batuk-batuk, tertawa, atau menangis. Bila pasien tenang, benjolan akan hilang secara spontan.</li> <li style="text-align: justify;">Nyeri, Keluhan nyeri pada hernia ini jarang dijumpai, kalaupun ada dirasakan di kawasan epigastrium atau para umbilikal berupa nyeri viseral akhir regangan pada mesenterium sewaktu satu segmen usus halus masuk ke dalam kantung hernia (Jennifer, 2007). Bila usus tidak sanggup kembali lantaran jepitan oleh anulus inguinalis, terjadi gangguan pembuluh darah dan gangguan pasase segmen usus yang terjepit. Keadaan ini disebut hernia strangulata. Secara klinis keluhan pasien ialah rasa sakit yang terus menerus.</li> <li style="text-align: justify;">Gangguan pasase usus menyerupai abdomen kembung dan muntah.</li> <li style="text-align: justify;">Pada Inspeksi : ketika pasien mengedan sanggup dilihat hernia inguinalis lateralis muncul sebagai penonjolan diregio ingunalis yang berjalan dari lateral atas ke medial bawah.</li> <li style="text-align: justify;">Palpasi: kantong hernia yang kosong sanggup diraba pada funikulus spermatikus sebagai ukiran dari dua lapis kantong yang memperlihatkan sensasi ukiran dua permukaan sutera. Tanda ini disebut tanda sarung tangan sutera, tetapi umumnya tanda ini sukar ditentukan. Kalau kantong hernia berisi organ maka tergantung isinya,</li> <li style="text-align: justify;">Pada palpasi mungkin teraba usus, omentum ( menyerupai karet ), atau ovarium.</li> </ol> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Pemeriksaan Penunjang</b></div> <ol> <li style="text-align: justify;">Riwayat penyakit dan investigasi fisik.</li> <li style="text-align: justify;">Herniografi.</li> <li style="text-align: justify;">USG</li> <li style="text-align: justify;">CT dan MRI</li> <li style="text-align: justify;">Laparaskopi</li> <li style="text-align: justify;">Operasi Eksplorasi(Hudack& Gallo, 2007).</li> </ol> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Penatalaksanaan</b></div> <ul> <li style="text-align: justify;">Pada hernia inguinalis lateralis reponibilis maka dilakukan tindakan bedah efektif lantaran ditakutkan terjadi komplikasi.</li> <li style="text-align: justify;">Pada yang ireponibilis, maka diusahakan semoga isi hernia sanggup dimasukkan kembali. Pasien istirahat baring dan dipuasakan atau menerima diit halus. Dilakukan tekanan yang kontinyu pada benjolan contohnya dengan bantal pasir. Baik juga dilakukan kompres es untuk mengurangi pembengkakan. Lakukan perjuangan ini berulang-ulang sehingga isi hernia masuk untuk kemudian dilakukan bedah efektif di kemudian hari atau menjadi inkarserasi.</li> <li style="text-align: justify;">Pada inkerserasi dan strangulasi maka perlu dilakukan bedah darurat. Tindakan bedah pada hernia ini disebut herniotomi (memotong hernia dan herniorafi (menjahit kantong hernia). Pada bedah efektif manalis dibuka, isi hernia dimasukkan,kantong diikat dan dilakukan “bassin plasty” untuk memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis. Pada bedah darurat, maka prinsipnya menyerupai bedah efektif. Cincin hernia eksklusif dicari dan dipotong. Usus dilihat apakah vital/tidak. Bila tidak dikembalikan ke rongga perut dan bila tidak dilakukan reseksi usus dan anastomois “end to end”. </li> </ul> <br /> <div style="text-align: justify;"> <b>Konsep Asuhan Keperawatan</b></div> <div style="text-align: justify;"> <b><br /></b></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Pengkajian</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> a. Status Respiratori</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kebebasan saluran nafas, kedalaman bernafas, kecepatan, sifatnya. Bunyi nafas : ada dan sifatnya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> b. Status Sirkulatori</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Nadi, tekanan darah, suhu, warna kulit, pengisian kapiler.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> c. Status Neurologis</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tingkat kesadaran, penurunan tingkat kesadaran merupakan tanda-tanda shock dan harus segera dilaporkan kepada hebat bedah dan disertai tanda-tanda lain yang jelas.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> d. Balutan </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Keadaan balutan, terdapat drain, terdapat selang yang harus disambung dengan system drainase.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> e. Kenyamanan </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Terdapat nyeri, mual, muntah, perilaku tidur yang nyaman dan memperlancar ventilasi.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> f. Keamanan</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Terdapat  pengaman  pada  tempat  tidur, alergi  atau sensitive terhadap  obat,  makanan,  plester,  larutan.  Munculnya proses infeksi ; demam. (Long, 1996, hal 60)</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Diagnosa Keperawatan</b></div> <ol> <li style="text-align: justify;">Nyeri (khususnya dengan mengedan) yang berafiliasi dengan kondisi hernia atau intervensi pembedahan.</li> <li style="text-align: justify;">Retensi urine (resiko terhadap hal yang sama) yang berafiliasi dengan nyeri, stress berat dan penggunaan anestetik selama pembedahan abdomen. </li> <li style="text-align: justify;">Kurang pengetahuan : potensial komplikasi GI yang berkenaan dengan adanya hernia dan tindakan yang sanggup mencegah kekambuhan mereka.</li> </ol> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Intervensi Keperawatan</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Diagnosa Keperawatan. 1</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Nyeri (khususnya dengan mengedan) yang berafiliasi dengan kondisi hernia atau intervensi pembedahan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kriteria Hasil : </div> <ul> <li style="text-align: justify;">dalam 1 jam intervensi, persepsi subjektif klien ihwal ketidaknyamanan menurun menyerupai ditunjukkan skala nyeri.</li> <li style="text-align: justify;">Indikator objektif menyerupai meringis tidak ada/menurun.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> Intervensi</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Kaji dan catat nyeri</li> <li style="text-align: justify;">Beritahu pasien untuk menghindari mengejan, meregang, batuk dan mengangkat benda yang berat.</li> <li style="text-align: justify;">Ajarkan bagaimana bila memakai dekker (bila diprogramkan).</li> <li style="text-align: justify;">Ajarkan pasien pemasangan penyokong skrotum/kompres es yang sering diprogramkan untuk membatasi edema dan mengendalikan nyeri.</li> <li style="text-align: justify;">Berikan analgesik sesuai program.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> Diagnosa Keperawatan. 2</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Retensi urine (resiko terhadap hal yang sama) yang berafiliasi dengan nyeri, stress berat dan penggunaan anestetik selama pembedahan abdomen. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kriteria Hasil : </div> <ul> <li style="text-align: justify;">dalam 8-10 jam pembedahan, pasien berkemih tanpa kesulitan. </li> <li style="text-align: justify;">Haluaran urine >100 ml selama setiap berkemih dan adekuat (kira-kira 1000-1500 ml) selama periode 24 jam.</li> <li style="text-align: justify;">Kaji dan catat distensi suprapubik atau keluhan pasien tidak sanggup berkemih.</li> <li style="text-align: justify;">Pantau haluarna urine. Catat dan laporkan berkemih yang sering < 100 ml dalam suatu waktu.</li> <li style="text-align: justify;">Permudah berkemih dengan mengimplementasikan : pada posisi normal untuk berkemih rangsang pasien dengan mendengar air mengalir/tempatkan pada bejana hangat.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> Diagnosa Keperawatan. 3</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kurang pengetahuan : potensial komplikasi GI yang berkenaan dengan adanya hernia dan tindakan yang sanggup mencegah kekambuhan mereka. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kriteria Hasil : setelah  instruksi, pasien mengungkapkan pengetahuan ihwal tanda dan tanda-tanda komplikasi GI dan menjalankan tindakan yang diprogramkan oleh pencegahan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Intervensi</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Ajarkan pasien untuk waspada dan melaporkan nyeri berat, menetap, mual dan muntah, demam dan distensi abdomen, yang sanggup memperberat awitan inkarserasi/strangulasi usus.</li> <li style="text-align: justify;">Dorong pasien untuk mengikuti regumen medis : penggunaan dekker atau penyokong lainnya dan menghindari mengejan meregang, konstipasi dan mengangkat benda yang berat.</li> <li style="text-align: justify;">Anjurkan pasien untuk mengkonsumsi diit tinggi residu atau memakai suplement diet serat untuk mencegah konstipasi, anjurkan masukan cairan sedikitnya 2-3 l/hari untuk meningkatkan konsistensi feses lunak.</li> <li style="text-align: justify;">Beritahu pasien mekanika tubuh yang tepat untuk bergerak dan mengangkat.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Daftar Pustaka</b></div> <ul> <li style="text-align: justify;">Core Principle and Practice of Medical Surgical Nursing. Ledmann’s.</li> <li style="text-align: justify;">Kapita Selekta Kedokteran. Edisi II. Medica Aesculaplus FK UI. 1998.</li> <li style="text-align: justify;">Keperawatan Medikal Bedah. Swearingen. Edisi II. EGC. 2001.</li> <li style="text-align: justify;">Keperawatan Medikal Bedah. Charlene J. Reeves, Bayle Roux, Robin Lockhart. Penerjemah Joko Setyono. Penerbit Salemba  Media. Edisi I. 2002.</li> <li style="text-align: justify;">Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Bagian Bedah Staf Pengajar UI. FK UI.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> Untuk mendownload laporan pendahuluan / LP Hernia lengkap, dibawah :</div> <div> <ul> <li style="text-align: justify;"><b>Laporan pendahuluan hernia doc, <i><a href="https://drive.google.com/file/d/1oV9mXoqojXk7pO02_U6x5m9f-N6beQt7/view?usp=sharing" target="_blank">(Ambil File)</a></i></b></li> <li style="text-align: justify;"><b>Laporan pendahuluan hernia pdf, <i><a href="https://drive.google.com/file/d/1nGGq2O4nx9qb2J9XdGnxhS9tbfAprIrj/view?usp=sharing" target="_blank">(Ambil File)</a></i></b></li> </ul> <div style="text-align: justify;"> Link Alternatif</div> </div> <div> <ul> <li style="text-align: justify;"><b><a href="https://drive.google.com/file/d/1oV9mXoqojXk7pO02_U6x5m9f-N6beQt7/view?usp=sharing" target="_blank">LP Hernia Doc</a></b></li> <li style="text-align: justify;"><b><a href="https://drive.google.com/file/d/1nGGq2O4nx9qb2J9XdGnxhS9tbfAprIrj/view?usp=sharing" target="_blank">LP Hernia Pdf</a></b></li> </ul> <div style="text-align: justify;"> Demikian laporan pendahuluan / LP hernia lengkap, download doc dan pdf kami bagikan, semoga sanggup membantu teman-teman perawat sekalian sebagai refferensi dalam pembuatan kiprah keperawatan, menyerupai askep, makalah dan LP itu sendiri. Terima kasih.</div> </div>

Laporan Pendahuluan / Lp Hernia Lengkap, Download Doc Dan Pdf

Kami bagikan laporan pendahuluan / LP hernia pdf dan doc. Teman-teman perawat dimanapun berada kali ini kami posting laporan pendahulua...

+ Baca selengkapnya »

Laporan Pendahuluan / Lp Decompensasi Cordis (Dc) / Gagal Jantung, Download Pdf Dan Doc

<div style="text-align: justify;"> Tak bosan-bosan rasanya kami terus berusaha memposting tugas-tugas keperawatan yang satu ini yaitu laporan pendahuluan atau lebih sering disingkat LP.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kalau sebelumnya telah kami bagikan laporan pendahuluan dengan banyak sekali judul, kali ini kami bagikan laporan pendahuluan / LP dengan pembahasan decompensasi cordis atau gagal jantung yaitu suatu kondisi dimana jantung seseorang tidak bisa lagi untuk memompa darah keseluruh penggalan tubuh.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Laporan pendahuluan / LP decompensasi cordis (DC) / gagal jantung ini teridiri dari tinjauan teori dan konsep asuhan keperawatan yang dilengkapi dengan pathway dan daftar pustaka, yang telah kami susun selengkap mungkin, berdasarkan buku-buku medis dan keperawatan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Bertujuan mempermudah teman-teman sejawat sekalian dalam pembuatan kiprah LP ataupun askep laporan pendahuluan / LP decompensasi cordis (DC) / gagal jantung ini kami sediakan format doc dan pdf, yang bisa didownload melalui link unduhan yang kami sematkan diakhir artikel ini.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <h3> <b>Laporan pendahuluan decompensasi cordis</b></h3> </div> <div style="text-align: justify;"> <b><br /></b></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Pengertian</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Decompensasi cordis (DC) / Gagal Jantung yaitu keadaan patofisiologik dimana jantung pompa tidak bisa memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan (Price, 1994: 583). </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pengertian lain menyebutkan bahwa dekompensasi cordis (DC) / Gagal jantung yaitu ketidakmampuan jantung memompakan darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme dan kebutuhan oksigen jaringan (Doenges, 2000: 48). </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Decompensasi cordis (DC) / Gagal jantung gagal jantung yaitu suatu keadaan ketika jantung tidak bisa mempertahankan sirkulasi yang cukup bagi kebutuhan tubuh, meskipun tekanan vena normal (Muttaqin, 2012).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Decompensasi cordis (DC) / gagal jantung yaitu sindrome klinis (sekumpulan tanda dan gejala) yang ditandai dengan sesak nafas dan fatik ketika istirahat atau ketika kegiatan yang disebabkan oleh kelainan struktur atau fungsi pada jantung (Nurarif dan Kusuma, 2013).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Gagal jantung yaitu suatu kondisi dimana jantung mengalami kegagalan dalam memompa darah guna mencukupi kebutuhan sel-sel tubuh akan nutrien dan okseigen secara adekuat (Udjiati, 2013).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dari pengertian diatas sanggup diambil kesimpulan bahwa dekompensasi cordis / yang sering disingkat dengan DC merupakan keadaan jantung yang sudah tidak bisa lagi memompa darah sesuai dengan kebutuhan tubuh.   </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Klasifikasi :</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Berdasarkan penggalan jantung yang mengalami kegagalan pemompaan, gagal jantung terbagi :</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 1. Gagal Jantung Kiri</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pada gagal jantung kiri terjadi dyspneu d’effort, fatigue, orthopnea dispnea nocturnal paroksismal, batuk, pembesaran jantung, irama derap, ventricular heaving, suara derap S3 dan S4, pernafasan cheyne stokes, takikardi, pulsusu alternans, ronkhi dan kongesti vena pulmonalis.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 2. Gagal Jantung Kanan</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pada gagal jantung kanan timbul edema, liver engorgement, anoreksia, dan kembung. Pada investigasi fisik didapatkan hipertrofi jantung kanan, heaving ventrikel kanan, irama derap antrium kanan, murmur, tanda-tanda penyakit paru kronik, tekanan vena jugularis meningkat, suara P2 mengeras, asites, hidrothoraks, peningkatan tekanan vena, hepatomegali dan pitting edema.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 3. Gagal Jantung Kongestif</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pada gagal jantung kongestif terjadi manifestasi adonan gagal jantung kiri dan kanan. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> New York Heart Association (NYHA) menciptakan klafisikasi fungsional dalam 4 kelas :</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Kelas 1 : Bila pasien sanggup melaksanakan aktifitas berat tanpa keluhan</li> <li style="text-align: justify;">Kelas 2 : Bila paien tidak sanggup melaksanakan aktifitas lebih berat dari aktifitas sehari tanpa keluhan.</li> <li style="text-align: justify;">Kelas 3 : Bila pasien tidak sanggup melaksanakan aktifitas sehari-hari tanpa keluhan</li> <li style="text-align: justify;">Kelas 4 : Bila pasien sama sekali tidak sanggup melaksanakan aktifitas apapun dan harus tirah baring. (Nanda, 2012 : 108)</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Etiologi</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Menurut Price (1994:584) decompensasi cordis yaitu sebagai berikut:</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 1. Kelainan mekanis.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> a. Peningkatan beban tekanan</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Sentral (stenosis aorta dan sebagainya) </li> <li style="text-align: justify;">Perifer (hipertensi sistemik dan sebagainya)   </li> </ul> <div style="text-align: justify;"> b. Peningkatan beban volume (regurgitasi katub, pirau, peningkatan beban awal dan sebagainya)</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> c. Obstruksi terhadap pengisian ventrikel (stenosis mitralis atau trikus pidalis).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> d. Tamponade perikardium.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> e. Restriksi endokardium atau miokardium.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> f. Aneurisme ventrikel.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> g. Dis sinergi ventrikel.  </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 2. Kelainan miokardium</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> a. Primer</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Kardiomiopati.</li> <li style="text-align: justify;">Miokarditis.</li> <li style="text-align: justify;">Kelainan metabolik.</li> <li style="text-align: justify;">Toksisitas, (alkohol, obat dan sebagainya).</li> <li style="text-align: justify;">Presbikardia. </li> </ul> <div style="text-align: justify;"> b. Kelainan dis-dinamik sekunder (sekunder terhadap kelainan mekanis) .</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Kekurangan oksigen (penyakit jantung koroner).</li> <li style="text-align: justify;">Kelainan metabolik.</li> <li style="text-align: justify;">Inflamasi.</li> <li style="text-align: justify;">Penyakit sistemik.</li> <li style="text-align: justify;">Penyakit paru obstruktif menahun.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> 3. Berubahnya irama jantung atau urutan konduksi.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> a. Henti jantung.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> b. Fibrilasi.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> c. Takikardi atau bradikardi yang berat.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> d. Asinkronisasi listrik, gangguan konduksi.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Patofisiologi</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Patofisiologi decompensasi cordis/ gagal jantung berdasarkan Price (1994: 583) yaitu sebagai berikut:</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 1. Gagal jantung kiri</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kegagalan dari pemompaan oleh ventrikel kiri menjadikan curah jantung menurun. Akibat ke depan menimbulkan tanda-tanda kelemahan atau kelelahan. Sedangkan akhir ke belakang menjadikan toleran dan volume final diastole meningkat sehingga terjadi bendungan vena pulmonalis, kemudian terjadi di paru-paru. Akibat adanya sisa tekan di ventrikel kiri menjadikan rangsang hipertrofi sel yang menimbulkan kardiomegali. Beban atrium kiri meningkat dan akibatnya terjadi peningkatan beban vena pulmonalis, kemudian mendesak paru-paru dan akibatnya terjadi oedema. Hemoptisis sanggup terjadi pada dekompensasi kordis lantaran dinding kapiler jantung sangat tipis dan rentan sehingga sanggup menjadikan perdarahan. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 2. Gagal jantung kanan</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Gangguan pompa ventrikel kanan menjadikan aliran darah ke paru-paru menurun ada akibatnya curah jantung menurun. Tekanan dan volume final diastole ventrikel meningkat sehingga terjadi bendungan di atrium kanan yang menjadikan bendungan vena kava. Akibat bendungan di vena kava maka aliran vena hepatikum, vena dari lien terbendung akibatnya timbul hepatosplenomegali, asites, edema perifer terutama kaki.   </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pathway</div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <img border="0" data-original-height="808" data-original-width="662" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieGRht7tNENVbkCrHmb8_G9CaE1L3Z1mMDXtpbZGE-n2XJ3yE6Dkka8YVydOyliFk0FgQoi1l8-pHbOK8UPiRSyLV3DRD0saKK89gkAS0OBmsKy_XAUI_X4F7WO8Cg__8YXAm1rIBgy6lP/s1600/pathway+DC+1.png" /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Manifestasi klinis</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Klasifikasi fungsional dari the new york heart association umum digunakan untuk menyatakan korelasi antara awal tanda-tanda dan derajat latihan fisik yaitu:</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Kelas I  :<span style="white-space: pre;"> </span>Bila klien sanggup melaksanakan kegiatan berat tanpa keluhan.</li> <li style="text-align: justify;">Kelas II :<span style="white-space: pre;"> </span>Bila klien tidak sanggup melaksanakan kegiatan lebih berat dari kegiatan sehari-hari tanpa keluhan.</li> <li style="text-align: justify;">Kelas III: Bila klien tidak sanggup melaksanakan kegiatan sehari-hari tanpa keluhan.</li> <li style="text-align: justify;">Kelas IV: Bila klien sama sekali tidak sanggup melaksanakan kegiatan apapun, klien harus tirah baring.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> Adapun tanda dan gejalanya berdasarkan Chung (1995: 234-236) yaitu sebagai berikut:</div> <ol> <li style="text-align: justify;">Kelelahan/ kelemahan.</li> <li style="text-align: justify;">Dispnea. </li> <li style="text-align: justify;">Ortopne.</li> <li style="text-align: justify;">Dispnue nokturia paroksimal.</li> <li style="text-align: justify;">Batuk.</li> <li style="text-align: justify;">Nokturia.</li> <li style="text-align: justify;">Anoreksia.</li> <li style="text-align: justify;">Nyeri kuadran kanan atas.</li> <li style="text-align: justify;">Takikardia.</li> <li style="text-align: justify;">Pernapasan cheyne-stokes.</li> <li style="text-align: justify;">Sianosis.</li> <li style="text-align: justify;">Ronkhi basah</li> <li style="text-align: justify;">Peninggian tingkat pulsasi vena jugularis.</li> <li style="text-align: justify;">Hepatosplenomegali.</li> <li style="text-align: justify;">Asites.</li> <li style="text-align: justify;">Edema perifer </li> </ol> <br /> <div style="text-align: justify;"> <b>Pemeriksaan Penunjang</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /> Adapun investigasi penunjang yang dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosa yaitu sebagai berikut :</div> <ol> <li style="text-align: justify;">Ekikardiografi       : untuk mmperkirakan ukuran dan fungsi ventrikel kiri</li> <li style="text-align: justify;">Rontgen dad          : untuk menawarkan adanya hipertensi vena, edema paru atau kardiomegali</li> <li style="text-align: justify;">Elektrokardiografi : untuk melihat adanya perubahan kalium sesudah pemakaian duretik. (Muttaqin, 2009 : 216)</li> </ol> <br /> <div style="text-align: justify;"> <b>Penatalaksanaan</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 1. Pemberian oksigen</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pemberian oksigen terutama pada klien gagal jantung disertai dengan edema paru. Pemenuhan oksigen akan mengurangi kebutuhan miokardium dan membantu memenuhi kebutuhan oksigen tubuh.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 2. Terapi nitrat dan vasodilatasi</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Penggunaan nitrat baik secara akut maupun kronis tengah didukung dalam pelaksanaan gagal jantung. Dengan menimbulkan vasodilatasi perifer, jantung diunloaded (penurunan afterload), pada peningkatan curah jantung lanjut penurunan pulmonary arteri wedge pressure (pengukuran yang menawarkan derajat kongesti vaskuler pulmonal dan beratnya gagal ventrikel kiri), serta penurunn pada O2 miokard.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 3. Diuretik</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Akan menurunkan preload dan kerja jantung, diuretik mempunyai imbas antihipertensi dengan meningkatkan pelepasan air dan garam natrium. Hal ini menimbulkan penurunan volume cairan dan merendahkan tekanan darah.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 4. Diuretik kuat</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Bekerja dengan ansa nenle dengan menghambat transportasi klorida terhadap natrium terhadap sirkulasi (menghambat reabsorbsi natrium pasif).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b><br /></b></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Komplikasi</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Adapun Komplikasi yang bisa ditimbulkan dari decompensasi cordis ialah sebagai berikut :</div> <ol> <li style="text-align: justify;">Syok kardiogenik</li> <li style="text-align: justify;">Aritmia</li> <li style="text-align: justify;">Ruptur miokard</li> <li style="text-align: justify;">Kematian</li> </ol> <b><br /></b> <br /> <div style="text-align: justify;"> <b>Konsep Asuhan Keperawatan</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Pengkajian </b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Menurut Doenges (2000: 52) pengkajian fokusnya yaitu sebagai berikut:</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 1. Aktivitas/ istirahat.</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Gejala : Keletihan atau kelelahan terus menerus sepanjang hari, insomnia, nyeri dada dengan aktivitas, dispnea pada istirahat atau pada pengerahan tenaga.</li> <li style="text-align: justify;">Tanda : Gelisah, perubahan status menilai mental, misal letargi, tanda vital berubah pada aktivitas. </li> </ul> <div style="text-align: justify;"> 2. Sirkulasi</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Gejala : Riwayat hipertensi, episode gagal jantung kiri (sebelumnya), penyakit katub jantung, endokarditis, sistemik lupus erythematosus, anemia, syok septik. Bengkak pada kaki, telapak kaki, abdomen :sabuk terlalu ketat” (pada gagal penggalan kanan).</li> <li style="text-align: justify;">Tanda : Tekanan darah mungkin darah rendah (gagal pemompaan), normal (GJK ringan atau kronis) atau tinggi (kelebihan beban cairan). Tekanan nadi mungkin sempit, menawarkan penurunan volume sekuncup, frekuensi jantung takikardia (gagal jantung kiri). Bunyi jantung: S2 (gallop) yaitu diagnostik, S4 sanggup terjadi, S1 dan S2 mungkin melemah. Murmur sistolik dan diastolik sanggup pertanda adanya stenosis katub atau insufisiensi. Punggung kuku: pucat atau sianotik dengan pengisian kapiler lambat. Hepar: pembesaran atau sanggup teraba: reflek hepatojugularis. Bunyi napas: brekels, ronki. </li> </ul> <div style="text-align: justify;"> 3. Integritas ego</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Gejala : Ansietas, kuatir, batuk, stres yang bekerjasama dengan penyakit atau keprihatinan finansial.</li> <li style="text-align: justify;">Tanda : Berbagai manifestasi prilaku, misal ansietas, marah, ketakutan, gampang tersinggung. </li> </ul> <div style="text-align: justify;"> 4. Eliminasi</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Gejala : Penurunan berkemih, abdomen berwarna gelap, berkemih malam hari, diare atau konstipasi.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> 5. Makanan/ cairan.</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Gejala : Kehilangan nafsu makan, mual/ muntah, penambahan BB signifikan, pembengkakan pada ekstremitas bawah, pakaian atau sepatu sesak, diet tinggi garam atau masakan yang telah diproses, lemak, gula dan kafein, penggunaan diuritik.</li> <li style="text-align: justify;">Tanda : Penambahan berat tubuh tetap. Distensi abdomen (asites), edema, (umum, depender, tekanan, pitting). </li> </ul> <div style="text-align: justify;"> 6. Hygiene</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Gejala : Keletihan atau kelemahan, kelelahan selama kegiatan perawatan diri.</li> <li style="text-align: justify;">Tanda : Penampilan pertanda kelalaian perawatan personal. </li> </ul> <div style="text-align: justify;"> 7. Neurosensori</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Gejala : Kelemahan, pening, episode pingsan.</li> <li style="text-align: justify;">Tanda  : Letargi, kusut pikiran, disorientasi, gampang tersinggung. </li> </ul> <div style="text-align: justify;"> 8.Nyeri/ ketidaknyamanan</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Gejala : Nyeri dada, angina akut atau kronis, nyeri abdomen kanan atas, sakit pada otot.</li> <li style="text-align: justify;">Tanda : Tidak tenang, gelisah, fokus menyempit (menarik diri), prilaku melindungi diri. </li> </ul> <div style="text-align: justify;"> 9. Pernafasan</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Gejala : Dispnea ketika aktivitas, tidur sambil duduk, atau dengan beberapa bantal, batuk dengan tanpa pembentukkan sputum, riwayat penyakit paru kronis, gangguan santunan pernapasan. </li> <li style="text-align: justify;">Tanda : Pernafasan takipnea, nafas dangkal, batuk kering/ nyaring/ non produktif atau terus menerus dengan tanpa sputum, dengan krakels basiler dan mengi. Fungsi mental: mungkin menurun, letargi, kegelisahan, warna kulit: pucat atau sianosis. </li> </ul> <div style="text-align: justify;"> 10. Keamanan</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Gejala : Perubahan dalam fungsi mental, kehilangan kekuatan atau tonus otot, kulit lecet.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> 11. Interaksi sosial</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Gejala : Penurunan keikutsertaan dalam kegiatan sosial yang biasa dilakukan.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> 12. Pembelajaran atau pengajaran   </div> <ul> <li style="text-align: justify;">Gejala : Menggunakan atau lupa memakai alat-alat jantung.</li> <li style="text-align: justify;">Tanda  : Bukti wacana ketidakberhasilan atau meningkatkan. </li> </ul> <b><br /></b> <br /> <div style="text-align: justify;"> <b>Diagnosa Keperawatan</b></div> <ol> <li style="text-align: justify;">Penurunan curah jantung bekerjasama dengan perubahan kontraktilitas miokardial</li> <li style="text-align: justify;">Kerusakan pertukaran gas bekerjasama dengan perubahan membran kapiler alveolus.</li> <li style="text-align: justify;">Intoleransi kegiatan bekerjasama dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen/ kebutuhan, kelebihan.</li> <li style="text-align: justify;">Kelebihan volume cairan bekerjasama dengan menurunnya laju filtrasi glomerulus (menurunnya curah jantung)/ meningkatnya produksi ADH dan retensi natrium/ air.</li> <li style="text-align: justify;">Kerusakan integritas kulit bekerjasama dengan edema, penurunan perfusi jaringan.</li> <li style="text-align: justify;">Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh bekerjasama dengan penurunan nafsu makan.</li> </ol> <br /> <div style="text-align: justify;"> <b>Intervensi</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Diagnosa Keperwatan. 1. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Penurunan curah jantung bekerjasama dengan perubahan kontraktilitas miokardial (Doenges, 2000: 55).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kriteria hasil:</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Menunjukkan tanda vital dalam batas normal.</li> <li style="text-align: justify;">Melaporkan penurunan episode dispnea, angina.</li> <li style="text-align: justify;">Ikut serta dalam kegiatan yang mengurangi beban kerja jantung.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> Intervensi:</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Palpasi nadi perifer dan pantau tekanan darah.</li> <li style="text-align: justify;">Kaji kulit terhadap pucat dan sianosis.</li> <li style="text-align: justify;">Pantau haluaran urine.</li> <li style="text-align: justify;">Kaji perubahan pada sensori, contoh: letargi, bingung, disorientasi, cemas dan depresi.</li> <li style="text-align: justify;">Periksa nyeri tekan betis, pembengkakan, kemerahan lokal atau pucat pada ekstremitas.</li> <li style="text-align: justify;">Pemberian cairan IV, hindari cairan garam.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> Diagnosa Keperawatan. 2</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kerusakan pertukaran gas bekerjasama dengan perubahan membran kapiler alveolus.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kriteria Hasil</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Mendemonstrasikan ventilasi dan oksigenasi adekuat pada jaringan ditunjukkan oleh GDA/ oksigenasi dalam rentang normal dan bebas tanda-tanda distres pernapasan.</li> <li style="text-align: justify;">Berpartisipasi dalam agenda pengobatan dalam batas kemampuan/ situasi.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> Intervensi:</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Auskultasi suara napas, catat krekels, mengio.</li> <li style="text-align: justify;">Anjurkan pasien batuk efektif, napas dalam.</li> <li style="text-align: justify;">Dorong perubahan posisi sering.</li> <li style="text-align: justify;">Pertahankan duduk dengan posisi semi fowler, gotong tangan dengan bantal.</li> <li style="text-align: justify;">Kolaborasi pemberian oksigen pemanis sesuai indikasi.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> Diagnosa Keperawatan. 3. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Intoleransi kegiatan bekerjasama dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen/ kebutuhan, kelebihan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kriteria hasil:</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Berpartisipasi pada kegiatan yang diinginkan, memenuhi kebutuhan perawatan diri sendiri.</li> <li style="text-align: justify;">Mencapai peningkatan toleransi kegiatan yang sanggup diukur, dibuktikan oleh menurunnya kelemahan dan kelelahan dan tanda vital dalam batas normal selama aktivitas.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> Intervensi:</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Periksa tanda vital sebelum dan sesudah aktivitas.</li> <li style="text-align: justify;">Catat respons kardiopulmonal terhadap aktivitas, catat takikardi, disritmia, dispnea, berkeringat, pucat.</li> <li style="text-align: justify;">Kaji penyebab kelemahan, pola pengobatan, nyeri, obat.</li> <li style="text-align: justify;">Evaluasi peningkatan intoleransi aktivitas.</li> <li style="text-align: justify;">Berikan santunan dalam kegiatan perawatan diri sesuai indikasi.</li> <li style="text-align: justify;">Kolaborasi agenda rehabilitasi jantung/ aktivitas.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> Diagnosa Keperawatan. 4.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kelebihan volume cairan bekerjasama dengan menurunnya laju filtrasi glomerulus (menurunnya curah jantung)/ meningkatnya produksi ADH dan retensi natrium/ air.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kriteria hasil:</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Mendemonstrasikan volume cairan stabil dengan keseimbangan masukan dan pengeluaran, berat tubuh stabil dan tak ada edema.</li> <li style="text-align: justify;">Menyatakan pemahaman tentang/ pembatasan cairan individual.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> Intervensi:</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Pantau haluaran urine, catat jumlah dan warna.</li> <li style="text-align: justify;">Pantau/ hitung keseimbangan pemasukan dan pengeluaran selama 24 jam.</li> <li style="text-align: justify;">Pertahankan tirah baring dengan posisi semi fowler.</li> <li style="text-align: justify;">Timbang berat tubuh tiap hari.</li> <li style="text-align: justify;">Pantau tanda vital (TD).</li> <li style="text-align: justify;">Kaji bising usus, catat keluhan anoreksia, misal: distensi abdomen, konstipasi.</li> <li style="text-align: justify;">Berikan masakan yang gampang dicerna porsi kecil dan sering.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> Diagnosa Keperawatan. 5.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kerusakan integritas kulit bekerjasama dengan edema, penurunan perfusi jaringan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kriteria hasil:</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Mempertahankan integritas kulit.</li> <li style="text-align: justify;">Mendemonstrasikan prilaku/ teknik mencegah kerusakan kulit.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> Intervensi:</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Lihat kulit, catat penonjolan tulang, adanya edema, area sirkulasinya terganggu/ pigmentasi, atau kegemukan/ kurus.</li> <li style="text-align: justify;">Ubah posisi sering di daerah tidur/ kursi, bantu latihan rentang gerak pasif/ aktif.</li> <li style="text-align: justify;">Berikan perawatan kulit sering, meminimalkan dengan kelembapan/ eksresi.</li> <li style="text-align: justify;">Hindari obat intramuskuler.</li> <li style="text-align: justify;">Kolaborasi pemberian tekanan alternatif/ kasur.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> Diagnosa Keperawatan. 6</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh bekerjasama dengan penurunan nafsu makan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tujuan dan Kriteria hasil:</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Meningkatkan masukan oral.</li> <li style="text-align: justify;">Menunjukkan tidak adanya tanda-tanda malnutrisi.</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> Intervensi:</div> <ul> <li style="text-align: justify;">Identifikasi faktor-faktor yang mendukung, mual-muntah, nyeri, dispnea yang berat.</li> <li style="text-align: justify;">Atur tindakan pernapasan satu jam sebelum makan.</li> <li style="text-align: justify;">Auskultasi suara abdomen, observasi distensi abdomen.</li> <li style="text-align: justify;">Berikan makan dalam porsi kecil tapi sering.</li> <li style="text-align: justify;">Evaluasi status nutrisi.</li> </ul> <b><br /></b> <br /> <div style="text-align: justify;"> <b>Daftar Pustaka</b></div> <div> <ul> <li style="text-align: justify;">Herdman, T. Heather. 2015. NANDA International 2015-2017. Jakarta: EGC.</li> <li style="text-align: justify;">NANDA. 2012. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan NANDA NIC-NOC. Yogyakarja: Media Hardy</li> <li style="text-align: justify;">Kowalak, M.W. 2011. Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta : EGC.</li> <li style="text-align: justify;">Muttaqin, A. 2012. Buku Ajar : Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular dan Hematologi. Jakarta : Salemba Medika.</li> <li style="text-align: justify;">Nurarif, A.H. dan Kusuma, H. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NIC-NOC.  Yogyakarta : Media Action.</li> <li style="text-align: justify;">Udjiati, W. 2013. Keperawatan Kardiovaskular. Jakarta : Salemba Medika.</li> </ul> </div> <div style="text-align: justify;"> Untuk mendownload laporan pendahuluan / LP decompensasi cordis (DC) / gagal jantung lengkap pdf dan doc, dibawah</div> <div style="text-align: justify;"> <ul> <li><b>Laporan pendahuluan decompensasi cordis / gagal jantung doc, <i><a href="https://drive.google.com/file/d/1ir7nt6LuJdU8UJ4wI_ykMNZWX1FmRmd3/view?usp=sharing" target="_blank">(Ambil File)</a></i></b></li> <li><b>Laporan pendahuluan decompensasi cordis / gagal jantung pdf, <i><a href="https://drive.google.com/file/d/1uImfnK-g1WMQy4Jer3xa-Gzio3m35YVV/view?usp=sharing" target="_blank">(Ambil File)</a></i></b></li> </ul> <div> Link Alternatif</div> <div> <ul> <li><b><a href="https://drive.google.com/file/d/1ir7nt6LuJdU8UJ4wI_ykMNZWX1FmRmd3/view?usp=sharing" target="_blank">LP DC / gagal jantung doc</a></b></li> <li><b><a href="https://drive.google.com/file/d/1uImfnK-g1WMQy4Jer3xa-Gzio3m35YVV/view?usp=sharing" target="_blank">LP DC / gagal jantung pdf</a></b></li> </ul> <div> Demikian laporan pendahuluan / LP decompensasi cordis (DC) / gagal jantung, download pdf dan doc kami bagikan, agar bisa menjadi refferensi teman-teman perawat sekalian dalam pembuatan kiprah keperawatan menyerupai askep, makalah ataupun LP itu sendiri. Terima kasih.</div> </div> </div>

Laporan Pendahuluan / Lp Decompensasi Cordis (Dc) / Gagal Jantung, Download Pdf Dan Doc

Tak bosan-bosan rasanya kami terus berusaha memposting tugas-tugas keperawatan yang satu ini yaitu laporan pendahuluan atau lebih sering di...

+ Baca selengkapnya »

Rumus Tekanan Hidrostatis Dan Pola Soalnya

<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"> <span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Tekanan hidrostatis ialah tekanan dalam zat cair yang dipengaruhi oleh gravitasi, massa jenis zat cair, dan jarak benda ke permukaan zat cair. Tekanan hidrostatis dikenal juga dengan tekanan hidrostatik.</span></div> <br /> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;"> <b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Rumus tekanan hidrostatis<o:p></o:p></span></b></div> </div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9_ItgJMNHc_bnZotKsQi-4S48ic3LUsJ-Xq99pOK318YRGZnpuw_VE2teIAiVqdIfzUpfk4Yu7IqLy_dc6562pqfgaX03Lr6EwpG9rx60PNLgH9AbhsWW4zyzNZbHzk1HkJgucZkhCJ0/s1600/rumus+tekanan+hidrostatis.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Tekanan hidrostatis ialah tekanan dalam zat cair yang dipengaruhi oleh gravitasi Rumus Tekanan Hidrostatis Dan Teladan Soalnya" border="0" data-original-height="49" data-original-width="178" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9_ItgJMNHc_bnZotKsQi-4S48ic3LUsJ-Xq99pOK318YRGZnpuw_VE2teIAiVqdIfzUpfk4Yu7IqLy_dc6562pqfgaX03Lr6EwpG9rx60PNLgH9AbhsWW4zyzNZbHzk1HkJgucZkhCJ0/s1600/rumus+tekanan+hidrostatis.JPG" title="Rumus Tekanan Hidrostatis Dan Teladan Soalnya" /></a></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Ph = tekanan hidrostatis (Pascal atau Pa sanggup juga N/m²)<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">g = percepatan gravitasi (m/s²)<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">h = ketinggian permukaan zat cair dari permukaan (m)<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"> <span style="background: white; color: #474747; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">ρ</span> = massa jenis zat cair (kg/m³)<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"> <b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Contoh tekanan hidrostatis dalam kehidupan sehari-hari ialah sebagai berikut :<o:p></o:p></span></b></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">1. Pada saat kalian berada di dalam kolam renang kemudian menggendong sobat rasanya dengan praktis kita sanggup menggendong teman.<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">2. Mengangkat batu di dalam air terasa lebih ringan daripada mengangkat batu di udara atau daratan.<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">3. Menimbang berat benda di dalam air terasa lebih ringan dibandingkan dengan menimbang berat benda di udara.<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">4. Kalau kita berenang di kolam yang lebih dalam maka telinga kita akan terasa sakit alasannya ialah ialah tekanannya lebih besar.<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">5. Pada kepingan dasar atau kepingan bawah suatu bendungan dibuat lebih tebal alasannya ialah ialah tekanan di dasar bendungan lebih besar dibandingkan dengan tekanan di daerah permukaan bendungan.<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">6. Pada tangki air jikalau kepingan dasar tangki air dilubangi maka air yang memancar akan lebih kuat dibandingkan dengan lubang pada tangki di kepingan tengah maupun di kepingan atas tangki.<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Dari ketiga perisiwa di atas diperoleh kesimpulan bahwa zat cair memiliki tekanan ke atas yang berlawanan dengan berat benda. Kaprikornus kalau berat benda itu arahnya ke pusat bumi sedangkan arah tekanan zat cair ke atas berlawanan dengannya. <o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Besar tekanan hidrostatis dipengaruhi oleh tiga hal yaitu massa jenis zat cair, percepatan gravitasi, dan kedalaman zat cair. Semakin dalam suatu benda dari permukaan zat cair, maka semakin besar pula tekanan hidrostatisnya.<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"> <b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Contoh soal tekanan hidrotatis<o:p></o:p></span></b></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"> <b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Soal no 1.</span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> Suatu ikan terletak di dalam kolam air. Dihitung dari permukaan air, ikan tersebut berada pada kedalaman 1,2 meter. Jika massa jenis air 1000 kg/m³ dan percepatan gravitasi bumi 10 m/s². Berapakah tekanan yang dialami oleh ikan tersebut?<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Jawab :<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">h = 1,2 meter<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">g = 10 m/s^2<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"> <span style="background: white; color: #474747; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">ρ</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> = </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">1000 kg/m³<o:p></o:p></span></div> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ditanya : Ph = ….?</span><br /> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><b style="font-family: "Times New Roman"; font-size: medium;"><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">p = ρ x g x h</span></b></span></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Ph = 1000 x 10 x 1,2<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Ph = 12000 pascal sanggup juga ditulis 12000 N/m² atau sanggup ditulis juga 12000 Pa<o:p></o:p></span></div> <br /> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"> <b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Soal no 2. </span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Perhatikan gambar berikut ini! Berikut ialah sebuah ikan yang berada pada suatu kolam yang kedalamannya 200 cm. Jika verbal ikan berada pada 80 cm dari dasar kolam. Berapakah tekanan yang dialami oleh ikan tersebut? (ρ = 1000 kg/m³ dan g = 10 m/s²).<o:p></o:p></span></div> </div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUzIpl3Z8HJBzZ1L1zyUMY88bXb3GlpIc_WYgsIU5fHrdvzEYiZTyXTFvUs8rVBn3cVuURZCGkFxohgXBpHTWi5WeayyRMMMQzCkJ-T3FVm8ZaBM7dHICgV2kV2MDTXqqLQ2lAQ7Qzetk/s1600/contoh+soal+tekanan+hidrostatis.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Tekanan hidrostatis ialah tekanan dalam zat cair yang dipengaruhi oleh gravitasi Rumus Tekanan Hidrostatis Dan Teladan Soalnya" border="0" data-original-height="228" data-original-width="276" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUzIpl3Z8HJBzZ1L1zyUMY88bXb3GlpIc_WYgsIU5fHrdvzEYiZTyXTFvUs8rVBn3cVuURZCGkFxohgXBpHTWi5WeayyRMMMQzCkJ-T3FVm8ZaBM7dHICgV2kV2MDTXqqLQ2lAQ7Qzetk/s1600/contoh+soal+tekanan+hidrostatis.JPG" title="Rumus Tekanan Hidrostatis Dan Teladan Soalnya" /></a></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Jawab :<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Perhatian! Untuk mencari h atau kedalaman kita harus memperhatikan bahwa kedalaman dihitung dari permukaan air. Kaprikornus :<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">h = 200 cm – 90 cm = 110 cm = 1,1 m<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">g = 10 m/s^2<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"> <span style="background: white; color: #474747; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">ρ</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> = </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">1000 kg/m³<o:p></o:p></span></div> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ditanya : Ph = ….?</span></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBh9UqQCCFf9538dEC97mhqBIf6JxL1tcJ77Ryeu52H9e88MqzX_9tfRuzrqBc58IBPd7G74dir6ZYRI0gtHHR9To6sozBB6LptdXUtJrhT5VzKWVd9aLv7fzIOFBcwDpfwgh-uc5Sv_g/s1600/rumus+tekanan+hidrostatis.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Tekanan hidrostatis ialah tekanan dalam zat cair yang dipengaruhi oleh gravitasi Rumus Tekanan Hidrostatis Dan Teladan Soalnya" border="0" data-original-height="49" data-original-width="178" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBh9UqQCCFf9538dEC97mhqBIf6JxL1tcJ77Ryeu52H9e88MqzX_9tfRuzrqBc58IBPd7G74dir6ZYRI0gtHHR9To6sozBB6LptdXUtJrhT5VzKWVd9aLv7fzIOFBcwDpfwgh-uc5Sv_g/s1600/rumus+tekanan+hidrostatis.JPG" title="Rumus Tekanan Hidrostatis Dan Teladan Soalnya" /></a></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Ph = 1000 x 10 x 1,1<o:p></o:p></span></div> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ph = 11000 pascal sanggup juga ditulis 12000 N/m² atau sanggup ditulis juga 11000 Pa</span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><br /></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"> <b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Soal no 3. </span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Umar mengukur tekanan pada dasar kolam renang dengan menggunakan suatu ukur tekanan dalam air. Jika pada alat tersebut tertulis tekanannya sebesar 50.000 N/m² dan massa jenis air 1 g/cm³ dan percepatan gravitasi 10 m/s². Berapakah kedalaman kolam renang yang diukur Umar?<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Jawab :<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">P = 50.000 N/m^2<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: 6pt; vertical-align: baseline;"> <span style="color: #474747; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">ρ</span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"> = </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">1 g/cm^3<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: 6pt; vertical-align: baseline;"> <span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">g = </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">10 m/s^2<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: 6pt; vertical-align: baseline;"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">ditanya : h ….?</span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div> <b><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> p = ρ x g x h</span></b></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUU5TreClAezPPiBAIH_m4LgIqqrZ08ZZvZtMxOrGZI35Rt6QUaIDnGutFpQi5nO4QIpYvbhQb8FBPSDO34pACd6dGpa3neOkZgVcvHyEK-Q6jYhwu7Yf7OCad_BoDhApkD9UFhP7UlKY/s1600/contoh+penerapan+hukum+hidrostatis+dalam+kehidupan.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Tekanan hidrostatis ialah tekanan dalam zat cair yang dipengaruhi oleh gravitasi Rumus Tekanan Hidrostatis Dan Teladan Soalnya" border="0" data-original-height="144" data-original-width="188" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUU5TreClAezPPiBAIH_m4LgIqqrZ08ZZvZtMxOrGZI35Rt6QUaIDnGutFpQi5nO4QIpYvbhQb8FBPSDO34pACd6dGpa3neOkZgVcvHyEK-Q6jYhwu7Yf7OCad_BoDhApkD9UFhP7UlKY/s1600/contoh+penerapan+hukum+hidrostatis+dalam+kehidupan.JPG" title="Rumus Tekanan Hidrostatis Dan Teladan Soalnya" /></a></div> <div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">jadi kedalaman air yang diukur oleh Umar ialah 5 meter dari permukaan air</span></div> </div>

Rumus Tekanan Hidrostatis Dan Pola Soalnya

Tekanan hidrostatis ialah tekanan dalam zat cair yang dipengaruhi oleh gravitasi, massa jenis zat cair, dan jarak benda ke permukaan zat c...

+ Baca selengkapnya »

Bunyi Sumpah Pemuda Yang Benar Tanggal 28 Oktober 1928

<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Setelah berdirinya organisasi yang bersifat nasional yang bernama Budi Utomo lahirlah organisas-organisasi lain. Para perjaka Indonesia tergerak hatinya untuk mendirikan organisasi yang memperjuangkan nasib bangsanya.</span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Pada tanggal 27-28 Oktober 1928 terdapat Kongres Pemuda Indonesia II yang berada di Jakarta. Tempat penyelenggaraan Kongres Pemuda tersebut berada di Gedung Indonesische Club yang beralamat di Jalan Kramat Raya no 106, Jakarta. Akan tetapi keseluruhan sidang diselenggarakan di tiga tempat. <o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Tepat pada malam penutupan yaitu pada tanggal 28 Oktober 1928, Kongres Pemuda Indonesia II mengambil keputusan berikut ini:<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">a) Menerima lagu “Indonesia Raya” hasil ciptaan Wage Rudolf Supratman sebagai lagu Kebangsaan Indonesia.<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">b) Menerima sang “Merah Putih” sebagai Bendera Indonesia<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">c) Diikrarkan “Sumpah Pemuda” oleh semua wakil perjaka yang hadir pada dikala itu yang berbunyi :<o:p></o:p></span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;"> <b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Bunyi Sumpah Pemuda<o:p></o:p></span></b></div> <br /> <blockquote class="tr_bq" style="line-height: 200%;"> <span style="color: #231f20; font-family: "TimesNewRomanPSMT","serif";">(1) Kami putra dan putri Indonesia, mengakui bertumpah</span><span style="color: #231f20; font-family: "TimesNewRomanPSMT","serif";"> darah yang satu, tanah air Indonesia.</span><span style="color: #231f20; font-family: "TimesNewRomanPSMT","serif";"> (2) Kami putra dan putri Indonesia, mengakui berbangsa</span><span style="color: #231f20; font-family: "TimesNewRomanPSMT","serif";"> satu, bangsa Indonesia.</span><span style="color: #231f20; font-family: "TimesNewRomanPSMT","serif";"> (3) Kami putra dan putri Indonesia, mengakui menjunjung</span><span style="color: #231f20; font-family: "TimesNewRomanPSMT","serif";"> bahasa persatuan, bahasa Indonesia.</span></blockquote>

Bunyi Sumpah Pemuda Yang Benar Tanggal 28 Oktober 1928

Setelah berdirinya organisasi yang bersifat nasional yang bernama Budi Utomo lahirlah organisas-organisasi lain. Para perjaka Indonesia ter...

+ Baca selengkapnya »

Biaya Konsultasi Psikolog Anak Di Surabaya Berserta Alamat Prakteknya

<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Ketika seorang anak memiliki sifat dan tingkah laku yang abnormal kita sebagai orang tua harus peka terhadapnya. Jangan hingga kita salah jalan dalam menanganinya. Kalau orang dahulu anak yang terlihat tidak masuk kebijaksanaan dibandingkan dengan anak seusianya langsung dibawa kepada orang bakir atau yang diluar nalar kita. Hal tersebut hingga sekarang masih ada jikalau di kawasan pedesaan mirip kawasan tinggal saya sekarang ini.</span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHVZBK1fSBeTetlHluSdLw2WZ_zPqbYNbWA2l_UCQL7GdOkiCDIMmyJ9OcaoesRKki_G_DovIx2SbNmP2QX3-KSWe5mrph0nyeGcU2LFjWdny4qA6iW-Dj5dFrl9c21XkU4ftjO3hevIU/s1600/biaya+konsultasi+psikolog+anak+di+Surabaya+berserta+alamat+prakteknya.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Ketika seorang anak memiliki sifat dan tingkah laku yang abnormal kita sebagai orang tua Biaya Konsultasi Psikolog Anak Di Surabaya Berserta Alamat Prakteknya" border="0" data-original-height="1280" data-original-width="720" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHVZBK1fSBeTetlHluSdLw2WZ_zPqbYNbWA2l_UCQL7GdOkiCDIMmyJ9OcaoesRKki_G_DovIx2SbNmP2QX3-KSWe5mrph0nyeGcU2LFjWdny4qA6iW-Dj5dFrl9c21XkU4ftjO3hevIU/s320/biaya+konsultasi+psikolog+anak+di+Surabaya+berserta+alamat+prakteknya.jpg" title="Biaya Konsultasi Psikolog Anak Di Surabaya Berserta Alamat Prakteknya" width="180" /></a></div> <span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;">Anak yang memiliki sifat khusus membutuhkan penanganan yang khusus pula. Nah yang sanggup menangani adalah psikolog atau psikiater. Saya pribadi waktu mau melakukan pemberkasan CPNS diwajibkan memiliki keterangan surat rohani dari psikiater yang ada di rumah sakit negeri. Setelah saya amati dari berbagai teman yang telah mengikuti tes psikolog tersebut biayanya bervariasi. Kalau saya waktu itu di Rumah Sakit Umum Kardinah biayanya Rp150.000 jikalau di rumah sakit lain bervariasi ada yang Rp200.000 hingga dengan Rp250.000.</span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Alamat dokter praktek psikolog anak di surabaya adalah sebagai berikut :<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.<o:p></o:p></span></b></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Jalan Dharmawangsa Dalam Selatan<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Nomor Telp. (031) 5032770 dan (031) 5014460<o:p></o:p></span></div> <br /> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Jadi Anda sanggup datang langsung ke kawasan tersebut pada jam kerja. Kalau jam kerjanya jam 8 pagi hingga hingga siang. Setiap beberapa jam ada dokter tertentu. Dari beberapa pengalaman, periksa di lembaga yang berstatus Negeri biayanya lebih murah dibandingkan dengan yang ada di swasta. Selain di Universitas Airlangga ada juga di Rumah Sakit Umum Surabaya. <o:p></o:p></span></div>

Biaya Konsultasi Psikolog Anak Di Surabaya Berserta Alamat Prakteknya

Ketika seorang anak memiliki sifat dan tingkah laku yang abnormal kita sebagai orang tua harus peka terhadapnya. Jangan hingga kita salah j...

+ Baca selengkapnya »

4 Perbedaan Angin Muson Barat Dan Angin Muson Timur

<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Perbedaan angin muson barat dan angin muson timur yakni sebagai berikut :</span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">1. Angin muson barat menjadikan lisan secara umum dikuasai hujan sedangkan angin muson timur menjadikan lisan secara umum dikuasai kemarau. <o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">2. Angin muson barat bertiup dari benua Asia menuju benua Australia sedangkan angin muson timur bertiup dari benua Australia menuju benua Asia.<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">3. Angin muson barat terjadi pada bulan Oktober sampai Maret sedangkan angin muson timur terjadi pada bulan April sampai September.<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">4. Angin muson barat terjadi ketika kedudukan semu matahari di potongan bumi pecahan selatan sedangkan Angin muson timur terjadi ketika kedudukan semu matahari di potongan bumi pecahan utara.<o:p></o:p></span></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCcG6yojmpfovn22QxY2LJGc-6ambDXqGA8YA7evfTfy11oreRBsUM_Z-bSUXJ64Oo1nq1CiuB-2BXg2-XbZy0mM5qQ75_N1xXEh44OKn-15Ft3rNOOxr8VNqTbbf8hHxtXtKolXL1ZGM/s1600/perbedaan+angin+muson+barat+dan+angin+muson+timur.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Perbedaan angin muson barat dan angin muson timur yakni sebagai berikut 4 Perbedaan Angin Muson Barat Dan Angin Muson Timur" border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCcG6yojmpfovn22QxY2LJGc-6ambDXqGA8YA7evfTfy11oreRBsUM_Z-bSUXJ64Oo1nq1CiuB-2BXg2-XbZy0mM5qQ75_N1xXEh44OKn-15Ft3rNOOxr8VNqTbbf8hHxtXtKolXL1ZGM/s400/perbedaan+angin+muson+barat+dan+angin+muson+timur.jpg" title="4 Perbedaan Angin Muson Barat Dan Angin Muson Timur" width="400" /></a></div> <h3 style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Angi Muson</span></b></h3> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Angin muson merupakan perubahan gerakan angin yang disebabkan oleh peredaran semu tahunan matahari. Angin muson ini bertiup 6 bulan sekali dan selalu berganti arah. Angin muson ini menghipnotis iklim dan lisan secara umum dikuasai suatu negara. Indonesia memiliki dua angin muson yakni angin muson barat dan angin muson timur.<o:p></o:p></span></div> <h4 style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">1. Angin muson barat</span></b></h4> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Angin muson barat ini terjadi pada bulan Oktober – Maret. Angin ini terjadi ketika kedudukan semu matahari terdapat pada potongan bumi pecahan selatan. Hal ini menjadikan tekanan udara di Benua Asia lebih tinggi dibandingkan tekanan udara di Benua Australia. Karena udara mengalir dari tekanan yang lebih tinggi ke tekanan yang lebih rendah, maka angin bertiup dari Asia menuju Australia melalui Samudra Hindia yang banyak mengandung uap air. Sehingga bulah Oktober – Maret terjadi lisan secara umum dikuasai hujan di Indonesia.<o:p></o:p></span></div> <h4 style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">2. Angin muson timur</span></b></h4> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Angin muson timur terjadi pada bulan April – September. Pada bulan tersebut kedudukan matahari terletakdi potongan bumi pecahan selatan. Hal ini menjadikan tekanan udara di Benua Asia lebih rendah dibandingkan tekanan udara di Benua Australia. Angin ini sifatnya mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan yang rendah maka angin bertiup dari Benua Australia menuju Benua Asia. Angin ini melalui gurun yang ada di Australia sehingga anginnya bersifat kering sehingga di Indonesia mengalami lisan secara umum dikuasai kemarau pada bulan April – September.<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Itulah gosip perihal 4 perbedaan angin muson barat dan angin muson timur. Baca juga <a href=" ">Pengaruh Letak Asrtonomi Indonesia.</a></span></div>

4 Perbedaan Angin Muson Barat Dan Angin Muson Timur

Perbedaan angin muson barat dan angin muson timur yakni sebagai berikut : 1. Angin muson barat menjadikan lisan secara umum dikuasai huja...

+ Baca selengkapnya »

Cara Merawat Dan Mengatasi Kulit Berminyak

Tahukah anda, bahwa kulit berminyak merupakan jenis kulit yang paling rentan terserang <a href="http://nurudinsya.blogspot.com//search?q=cara-menghilangkan-jerawat-secara-alami" target="_blank">jerawat</a>. Karena itu kita harus melakukan perawatan yang benar untuk jenis kulit berminyak ini. Karena jikalau dirawat dengan benar, jenis kulit ini juga berpotensi awet muda.<br /> <br /> Dan berikut ini saya informasikan mengenai <a href=" " target="_blank">cara mengatasi dan merawat kulit berminyak</a>.<br /> <br /> <b>Pelembap bebas minyak</b><br /> Ini mungkin terdengar aneh, tapi kulit berminyak mampu menjadi kering dan membutuhkan pelembap juga. Jika kulit berminyak menjadi kering, hal ini mampu mengakibatkan produksi minyak tambahan. Gunakan pelembap yang bebas minyak dan ringan.<br /> <br /> <b>Jangan sering mencuci wajah</b><br /> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzUbhEHB5mswR7fx-qxaoMtALgM74xDxtXxxmHf5d0r6T5xjFgrpobC959HpTSD7veuNpPpDB4Bve_CVtJMxpfAnPpOtS430faTdLsxoRD1fRcBej_RsAoO3DXVo2goP425SZBLJ9w7D4/s1600/kulit-berminyak.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt=" bahwa kulit berminyak merupakan jenis kulit yang paling rentan terserang Cara Merawat Dan Mengatasi Kulit Berminyak" height="133" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzUbhEHB5mswR7fx-qxaoMtALgM74xDxtXxxmHf5d0r6T5xjFgrpobC959HpTSD7veuNpPpDB4Bve_CVtJMxpfAnPpOtS430faTdLsxoRD1fRcBej_RsAoO3DXVo2goP425SZBLJ9w7D4/s200/kulit-berminyak.jpg" title="Cara Merawat Dan Mengatasi Kulit Berminyak" width="200" /></a>Mencuci wajah dua kali sehari sudah cukup untuk menyingkirkan minyak dan kotoran berlebih. Jika Anda mencuci wajah lebih dari itu, mampu merangsang produksi minyak tambahan. Selain itu, hindari air hirau taacuh dan gunakan air hangat untuk mencuci wajah.<br /> <br /> <b>Makanan</b><br /> Apa yang Anda makan memiliki dampak pribadi pada kulit. Jika Anda memiliki kulit berminyak, konsumsilah kuliner yang kaya protein, vitamin B5 dan B2, sayuran berdaun hijau, dan buah segar. Selain itu, banyak-banyaklah minum air putih sesuai anjuran untuk membantu membilas racun. Batasi asupan gula, garam, junk food, dan lemak tidak sehat.<br /> <br /> <b>Membersihkan</b><br /> Sangat penting untuk menjaga kulit berminyak tetap bersih. Anda mampu membersihkan wajah dua kali sehari untuk menyingkirkan kelebihan minyak dan membersihkan pori-pori dari kotoran.<br /> <br /> <b>Gunakan tabir surya</b><br /> Jika ingin melindungi kulit berminyak Anda dari sinar UV yang berbahaya, pilih tabir surya dengan SPF 30 atau lebih. Juga, pastikan tabir surya tersebut tidak mengandung pelembab di dalamnya.<br /> <br /> <b>Salicylic acid</b><br /> Asam salisilat mengelupas kelenjar produksi minyak dan folikel, serta mengurangi jumlah minyak yang dikeluarkan oleh kulit. Jadi, saat Anda ingin membeli pembersih atau krim wajah, cari yang mengandung zat ini.<br /> <br /> <b>Jangan pakai foundation</b><br /> Gunakan riasan seminimum mungkin, bahkan jikalau mampu hindari penggunaan foundation. Make up akan meningkatkan penyumbatan pori-pori dan membuat kulit Anda akan lebih rentan terhadap jerawat. Pilihlah tinted moisturizers, powder, atau plain concealer.<br /> <br /> <b>Jangan digosok</b><br /> Menggosok kulit mampu menyakiti kulit Anda, serta mengakibatkan iritasi dan memperburuk jerawat.<br /> <br /> Itu dia beberapa tips mengenai cara merawat kulit berminyak. Jangan lupa baca juga artikel wacana <a href="http://nurudinsya.blogspot.com//search?q=cara-menghilangkan-jerawat-secara-alami" target="_blank">cara merawat wajah berminyak</a> sebagai perhiasan info di atas.

Cara Merawat Dan Mengatasi Kulit Berminyak

Tahukah anda, bahwa kulit berminyak merupakan jenis kulit yang paling rentan terserang jerawat . Karena itu kita harus melakukan perawatan y...

+ Baca selengkapnya »