Pneumonia yaitu peradangan paru dimana asinus paru terisi cairan radang dengan atau tanpa disertai infiltrasi dari sel radang kedalam dinding alveoli dan rongga interstisium. (secara anatomis sanggup timbul pneumonia lobaris maupun lobularis / bronchopneumonia. 

Pneumonia merupakan salah satu penyakit jerawat kanal pernafasan yang terbanyak didapatkan dan sering merupakan penyebab janjkematian hampir di seluruh dunia. Di Indonesia menurut survei kesehatan rumah tangga tahun 1986 yang dilakukan Departemen Kesehatan, pneumonia tergolong dalam penyakit jerawat akut kanal nafas, merupakan penyakit yang banyak dijumpai.

Pneumonia sering terjadi pada anak usia 2 bulan – 5 tahun, pada usia dibawah 2 bulan pneumonia berat ditandai dengan frekuensi pernafasan sebanyak 60 kali/menit juga disertai penarikan besar lengan berkuasa pada dinding dada sebelah bawah kedalam.

Pada usia 2 bulan hingga kurang dari 1 tahun, frekuensi pernafasan sebanyak 50 kali/menit dan pada usia 1 tahun hingga kurang dari 5 tahun frekuensi pernafasan sebanyak 40 kali/menit.

Pneumonia berat ditandai dengan adanya tanda-tanda menyerupai anak tidak sanggup minum atau menetek, selalu memuntahkan semuanya, kejang dan terdapat tarikan dinding dada kedalam dan bunyi nafas bunyi krekels (suara nafas embel-embel pada paru) ketika inspirasi.


Patofisiologi Pneumonia

Pneumonia bakterial menyerang baik ventilasi maupun difusi. Suatu reaksi inflamasi yang dilakukan oleh pneumokokus terjadi pada alveoli dan menghasilkan eksudat, yang mengganggu gerakan dan difusi oksigen serta karbon dioksida. Sel-sel darah putih, kebanyakan neutrofil, juga bermigrasi ke dalam alveoli dan memenuhi ruang yang biasanya mengandung udara. Area paru tidak menerima ventilasi yang cukup sebab sekresi, edema mukosa, dan bronkospasme, mengakibatkan oklusi parsial bronki atau alveoli dengan mengakibatkan penurunan tahanan oksigen alveolar. Darah vena
yang memasuki paru-paru lewat melalui area yang kurang terventilasi dan keluar ke sisi kiri jantung tanpa mengalami oksigenasi. Pada pokoknya, darah terpirau dari sisi kanan ke sisi kiri jantung. Percampuran darah yang teroksigenasi dan tidak teroksigenasi ini jadinya mengakibatkan hipoksemia arterial.

Sindrom Pneumonia Atipikal. Pneumonia yang berkaitan dengan mikoplasma, fungus, klamidia, demam-Q, penyakit Legionnaires’. Pneumocystis carinii, dan virus termasuk ke dalam sindrom pneumonia atipikal.

Pneumonia mikoplasma yaitu penyebab pneumonia atipikal primer yang paling umum. Mikoplasma yaitu organisme kecil yang dikelilingi oleh membran berlapis tiga tanpa dinding sel. Organisme ini tumbuh pada media kultur khusus tetapi berbeda dari virus. Pneumonia mikoplasma paling sering terjadi pada bawah umur yang sudah besar dan cukup umur muda.

Pneumonia kemungkinan ditularkan oleh droplet pernapasan yang terinfeksi, melalui kontak dari individu ke individu. Pasien sanggup diperiksa terhadap antibodi mikoplasma.

Inflamasi infiltrat lebih kepada interstisial ketimbang alveolar. Pneumonia ini menyebar ke seluruh kanal pernapasan, termasuk bronkiolus. Secara umum, pneumonia ini memiliki ciri-ciri bronkopneumonia. Sakit indera pendengaran dan miringitis bulous merupakan hal yang umum terjadi. Pneumonia atipikal sanggup menimbulkan masalah-masalah yang sama baik dalam ventilasi maupun difusi menyerupai yang diuraikan dalam pneumonia bakterial.

Pathway Pneumonia

 Untuk mendownload pathway pneumonia doc, DISINI
 
Top