Kami bagikan laporan pendahuluan / LP pemfigus vulgaris pdf dan doc.

Teman Sejawat sekalian dimanapun berada, kali ini kami posting LP pemfigus vulgaris, dengan tujuan bisa membantu teman-teman perawat dalam pembuatan kiprah keperawatan dengan kasus penyakit kulit yaitu pemfigus vulgaris.

Laporan pendahuluan / LP pemfigus vulgaris ini kami susun dengan lengkap dari tinjauan teori hingga konsep asuhan keperawatan, menurut beberapa refferensi yang telah kami cantumkan didaftar pustaka.

LP pemfigus vulgaris ini sanggup didownload dalam pdf dan doc memakai link unduhan yang kami sematkan diakhir artikel ini.

Laporan Pendahuluan Pemfigus Vulgaris

Pengertian

Pemfigus yaitu penyakit kulit yang jarang terjadi yang ditandai dengan adanya lepuhan-lepuhan (bula)  dengan aneka macam ukuran pada permukaan kulit dan selaput lendir (selaput mulut, vagina, penis dan selaput lendir lainnya). (medicastore.com)

Pemfigus vulgaris merupakan penyakit serius pada kulit yang ditandai oleh timbulnya bula (lepuh) dengan aneka macam ukuran (misalnya 1-10 cm) pada kulit yang tampak normal dan membran mukosa (misalnya mulut, vagina).


Etiologi
Pemfigus Vulgaris merupakan suatu penyakit autoimun, dimana sistem kekebalan badan menghasilkan antibodi yang menyerang protein tertentu dipermukaan kulit dan selaput lendir, antibodi ini menjadikan suatu reaksi yang mengakibatkan pemisahan sel-sel epidermis kulit (akantolosis), penyebab yang niscaya dari pembentukan antibodi yang melawan jaringan tubuhnya sendiri tidak diketahui, beberapa kasus terjadi lantaran adanya reaksi terhadap obat. (Penicilinamin, Katropil)


Patofisiologi 
Karena penyebab yang niscaya dari pembentukan antibodi yang melawan jaringan tubuhnya belum diketahui sendiri tetapi yang disebabkan lantaran reaksi obat menyerupai penicilinamin dan katropil, obat tersebut bagi badan dianggap sebagai antigen / zat gila dalam badan sehingga sistem kekebalam badan terutama imunoglobulin G mengadakan suatu reaksi terhadap antigen dimana reaksi tersebut merusak protein tertentu dipermukaan kulit dan selaput lendir dan mengakibatkan lepuhan-lepuhan pada kulit.

Pathway

Untuk mendownload pathway pemfigus vulgaris doc, DISINI


Tanda Dan Gejala
Ciri utama dari pemfigus yaitu lepuhan lembut berisi cairan dengan aneka macam ukuran, bentuknya irreguler, terasa nyeri, gampang berdarah dan sembuhnya lambat. Bila lepuhan tersebut pecah meninggalkan kawasan erosi yang lebar serta nyeri yang disertai dengan pembentukan krusta dan peresapan cairanm bacin dari cairan tersebut menusuk dan keras.
Lepuhan sering muncul pertama kali dimulut kemudian pecah dan membentuk luka terbuka yang menjadikan nyeri, kemudian akan muncul lepuhan dan luka lainnya hingga seluruh lapisan verbal terkena. Hal yang sama juga terjadi pada kulit. Lepuhan pertama kali muncul pada kulit yang normal kemudian pecah dan meninggalkan luka keropeng yang kasar,  lepuhan bisa menyebar luas dan lepuhan yang pecah bisa mengalami infeksi.


Komplikasi 
Komplikasi yang sering terjadi pada pemfigus vulgaris terjadi ketika proses penyakit tersebut menyebar luas, sebelum ditemukannya kortikosteroid dan terapi imunosupresif pasien sangat rentan terhadap infeksi basil sekunder, basil kulit relatif gampang mencapai lepuhan pada dikala lepuhan pecah dan rembesan cairan dan meninggalkan kawasan terkelupas yang terbuka terhadap lingkungan.
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit terjadi jawaban kehilangan cairan serta protein ketika lepuhan pecah. Hipoalbunemia sering dijumpai jikalau proses penyakitnya mencapai permukaan badan dan membran mukosa yang lebih luas.


Pemeriksaan Penunjang
  1. Pemeriksaan visual oleh dermatologis
  2. Biopsi lesi, dengan cara memecahkan bulla dan menciptakan apusan untuk diperiksa di bawah mikroskop atau investigasi immunofluoresent.
  3. Tzank test, apusan dari dasar bulla yang memperlihatkan akantolisis
  4. Nikolsky’s sign positif bila dilakukan penitikberatan minimal akan terjadi pembentukan lepuh dan pengelupasan kulit

Penatalaksanaan 

Tujuan Pengobatan :
  1. Menghentikan pembentukan lepuhan (bula) yang gres yaitu dilakukan dengan cara penitikberatan parsial terhadap sistem imun badan dengan obat kortikosteroid  peroral dengan imbas samping badan menjadi lebih peka terhadap infeksi, obat lainnya yang bisa menekan sistem imun : methotrexat, lyclophosphamide, azothioprin, garam emas.
  2. Tujuan lain dari terapi tadi mencegah hilangnya serum dan terjadinya infeksi sekunder dan meningkatkan pembentukan ulang epitelkulit untuk itu kortikosteroid diberikan dalam takaran yang tinggi samapi kesembuhan yang terang pada sebagian besar kasus, terapi kortikosteroid harus dipertahankan seumur hidup penderitanya.

Konsep Asuhan Keperawatan

Pengkajian
  • Kaji keadaan kelainan kulit yang muncul menyerupai timbulnya lepuhan / bula , warna, luas, lokasi , keluhan menyerupai nyeri.
  • Kaji tingkat umur penderita (pemfigus sering terjadi pada usia pertengahan/usia lanjut).
  • Kaji riwayat penyakit kulit yang pernah diderita, apakah tanda-tanda yang timbul kini merupakan lanjutan dari penyakit kulit yang pernah diderita sebelumnya.
  • Kaji apakah ada riwayat kelainan sistem imun terutama imunoglobulin G.
  • Kaji penggunaan obat-obat yang sanggup menjadikan pemfigus menyerupai penicilinamin dan katropil.
  • Kaji apakah ada gangguan keseimbangan cairan dan hipoalbuminemia.
  • Kaji status kesehatan keluarga, apakah ada keluarga yang menderita penyakit yang sama, kebersihan dalam keluarga, personal hygiene dan sanitasi lingkungan dalam upaya pencegahan terhadap infeksi sekunder.
  • Kaji tingkat kecemasan klien serta kemampuan koping sehubungan dengan penampilan kulit dan tidak adanya impian kesembuhan.

Diagnosa Keperawatan

Diagnosa ditegakkan menurut tanda-tanda dan hasil pemerikasaan fisik, beberapa diagnosa keperawatan  yang bisa muncul :
  1. Nyeri pada rongga verbal dan kulit yang berafiliasi dengan pembentukan bula serta erosi.
  2. Kerusakan integritas kulit yang berafiliasi dengan ruptura bula dan kawasan kulit yang terbuka (terkelupas).
  3. Ansietas dan kemampuan koping tidak efektif yang berafiliasi dengan penampilan kulit dan tidak adanya impian bagi kesembuhan.

Intervensi / Perencanaan

Diagnosa Keperawatan. 1

Nyeri pada rongga verbal dan kulit yang berafiliasi dengan pembentukan bula serta erosi.

Hasil yang dibutuhkan :
  • Keluhan nyeri hilang.
  • Terkontrolnya rasa sakit.
Intervensi :
  • Kaji keluhan nyeri, lokasi, intensitas, frekuensi dan waktu. Rasional : Mengidentifikasi kebutuhan untuk intervensi dan juga tanda-tanda perkembangan , komplikasi.
  • Berikan perawatan oral. Rasional : Ulserasi mungkin mengakibatkan ketidaknyamanan yang sangat.
  • Kaji membran mukosa. Rasional : catat seluruh lesi oral, perhatikan keluhan nyeri, bengkak, sulit mengunyah, lesi membran mukosa oral mengakibatkan rasa sakit dan sulit mengunyah.
  • Berikan perawatan oral setiap hari dan sehabis makan. Gunakan sikat gigi halus, pasta gigi non abrasif, obat pencuci verbal non alkohol. Rasional : Mengurangi rasa tidak nyaman, meningkatkan rasa sehat dan mencegah pembentukan asam yang dikaitkan dengan partikel  makanan yang tertinggal.
  • Cuci lesi mukosa oral dan memakai hidrogen peroksida / salin / larutan soda nue. Rasional : Mengurangi penyebaran lesi dan putus asa dari pemfigus dan meningkatkan kenyamanan.

Diagnosa Keperawatan. 2

Kerusakan integritas kulit berafiliasi dengan ruptura bula dan kawasan kulit yang terbuka (terkelupas).

Hasil yang dibutuhkan :

Kerusakan integritas kulit sanggup dicegah , memperlihatkan kemajuan pada luka/penyembuhan pada lesi.

Intervensi :
  • Kaji kulit setiap hari catat warna, turgor, sirkulasi dan sensasi. Rasional : Menentukan garis dasar dimana perubahan pada status sanggup dibandingkan dan melaksanakan intervensi yang tepat.
  • Pertahankan hygiene kulit contohnya mandi kulit dikeringkan dengan hati-hati, ditaburi bedak yang tidak iritatif. Rasional : Kulit yang kotor sanggup menjadi sumber infeksi sekunder pada pecahan bula.
  • Beri kompres berair dan sejuk / terapi rendaman pada kulit. Rasional : Untuk mengurangi rasa nyeri.
  • Kolaborasi untuk pemberian analgetik sebelum perawatan kulit dilakukan. Rasional : Untuk mengurangi rsa nyeri.

Diagnosa Keperawatan. 3

Ansietas dan kemampuan koping tidak efektif berafiliasi dengan penampilan kulit dan tidak adanya impian bagi kesembuhan.

Hasil yang dibutuhkan :
  • Kecemasan pada pasien berkurang.
  • Pasien memiliki impian untuk sembuh serta kooperatif dalam memilih serta pelaksanaan mekanisme keperawatan.
Intervensi :
  • Jamin pasien perihal kerahasiaan penyakitnya dalam batasan situasi tertentu. Rasional : Memberikan penentraman hati lebih lanjut dan kesempatan bagi pasien untuk memecahkan problem pada situai yang diantisipasi.
  • Berikan informasi akurat dan konsisten mengenai prognosis. Hindari argumentasi mengenai persepsi pasien terhadap situasi tersebut. Rasional : Dapat mengurangi ansietas dan ketidakmampuan pasien untuk menciptakan keputusan menurut realita.
  • Waspada terhadap tanda-tanda penolakan / depresi. Rasional : Untuk mengidentifikasi adanya gangguan harga diri berafiliasi dengan perubahan penampilan kulit, tidak ada impian untuk sembuh.
  • Dukung pasien untuk mengekspresikan perasaannya sehubungan dengan kondisinya sekarang. Rasional : Membantu pasien untuk merasa diterima dengan kondisinya kini tanpa perasaan dikucilkan sehingga bisa mendapatkan keadaannya dengan realita.
  • Berikan informasi yang tepat, sanggup mendapatkan amanah dan konsisten juga dukungan untuk orang terdekat. Rasional: Menciptakan interaksi interpersonal yang lebih baik dan menurunkan ansietas dan rasa takut.
  • Libatkan orang  terdekat sesuai petunjuk pada pengambilan keputusan bersifat mayor. Rasional : Menjamin adanya sistem pendukung bagi pasien dan memperlihatkan kesempatan orang terdekat untuk berpartisipasi dalam pengobatan klien.

Evaluasi

Hasil yang dibutuhkan :

1. Mencapai peredaan nyeri pada lesi oral :
  • Mengidentifikasi terapi yang meredakan rasa nyeri.
  • Menggunakan obat kumur verbal dan semprotan aerosol verbal yang mengandung larutan antiseptik , anestetik.
  • Minum cairan yang hambar dengan interval 2 jam sekali.
2. Mencapai kesembuhan kulit
  • Menyatakan tujuan rejimen terapi.
  • Bekerja sama dalam menjalani rejimen terapi rendaman / mandi.
  • Mengingatkan petugas kesehatan untuk menaburkan bedak noriritatif dalam jumlah yang bebas pada seprei tempat mandi.
3. Mengalami pengurangan perasaan cemas dan peningkatan kemampuan untuk mengatasi problem (kemampuan koping)
  • Mengutarakan dengan kata-kata keprihatinan pasien terhadap keadaannya, dirinya sendiri dan hubungannya dengan orang lain.
  • Turut berpartisipasi dalam perawatan mandiri.

Daftar Pustaka
  • Smeltzer, Suzanno. (2001). Buku Ajar KMB . Brunner&Suddart. Edisi 8. vol.3. EGC : Jakarta
  • Doengoes, Marilyn E,.(1999). Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien.EGC : Jakarta.
  • Tarwoto dan Wartonah. (2000). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Salemba Medika : Jakarta.
  • Smeltzer, Suzanne C. (2001). Buku Ajar KMB. Brunner & Suddarth. Edisi 8 Vol. 3. EGC : Jakarta
  • http://www.medicastore.com/med/subkategori
  • http://www.dermnetnz.org/immune/Phemphigus-vulgaris.html
Untuk mendownload laporan pendahuluan / LP pemfigus Vulgaris pdf dan doc, dibawah
Link Alternatif
Demikian laporan pendahuluan / LP pemfigus vulgaris, download pdf dan doc kami bagikan, biar bisa menjadi refferensi dalam pembuatan kiprah askep, makalah ataupun LP itu sendiri, terima kasih
 
Top