Mual (nausea) dan muntah(emesis gravidarum) ialah tanda-tanda yang masuk akal dan sering kedapatan pada trisemester I.Nausea dan muntah terjadi pada 60% hingga 80% perempuan hamil.Perasaan mual ini disebabkan oleh lantaran meningkatnya kadar hormone estrogen dan HCG dalam serum.Pengaruh fisiologik kenaikan hormone ini belum jelas, mungkin lantaran system saraf pusat atau pengosongan lambung yang kurang.Pada umumnya perempuan sanggup menyesuaikan dengan keadaan ini,meskipun demikian tanda-tanda mual dan muntah yang berat sanggup berlangsung hingga 4 bulan.Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umumnya menjadi buruk.Keadaan inilah yang disebut hiperemesis gravidarum.1 hingga 200 atau 1 hingga 300 membutuhkan terapi hidrasi parental.

Hiperemesis gravidarum adalah tanda-tanda yang masuk akal dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi sanggup pula timbul setiap dikala dan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 ahad sesudah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.(Wikinjosastro Hanifah, 2002)

Patofisiologi

Perasaan mual ialah akhir dari meningkatnya kadar estrogrn, yang terjadi pada trimester pertama.hormon estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal mungkin berasaldari sistm saraf  pusat atau akhir berkurangnya pengosongan lambung. 
   
Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pad hamil muda, jika terjadi terus menerus sanggup menimbulkan kehilangan cairan tubuh dan tidak imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.wanita yang sebelum kehamilan sudah menderita lambung spastik dengan tanda-tanda tak suka maka dan mual, akan mengalami emesis gravidarum yang lebih berat.
   
Hiepremesis gravidarum ini sanggup menimbulkan sanggup menimbulkan cadangan karbohidrat karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi.Karena oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton-asetik, asam hidrosi butirik dan aseton dalam darah.Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan cairan lantaran muntah menimbulkan dehidrasi,sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang.Natrium dan khorida darah turun, demikian pula khorida air kemih.Selain itu kehilangan cairan tubuh menimbulkan hemokonsentrasi, sehingga fatwa darah ke jaringan berkurang.Hal ini menimbulkan jumah zat masakan dan oksigen ke jaringan mengurang pula dan tertimbunnya zat metabolic yang toksik.Kekurangan kalium sebagai akhir dari muntah dan bertambahnya ekresi lewat ginjal, menambah frekuensi muntah-muntah yang lebih banyak,dapat merusak hati dan terjadinya bulat setan yang sulit dipatahkan.Disamping kehilangan cairan tubuh dan terganggunya keseimbangan elektrolit, sanggup terjadi robekan pada selaput lender esophagus dan lambung(sindrom Mallory-Weiss)dengan akhir perdarahan  GI.Pada umumnya robekan ini ringan dan perdarahan sanggup berhenti sendiri.Jarang hingga dibutuhkan transfuse atau tindakan operatif. 

Pathway Hiperemis gravidarum


Untuk mendownload pathway hiperemesis gravidarum format doc, DISINI
 
Top