Dasar Pertanian - Kebutuhan kedelai di Indonesia kian hari semakin meningkat, sementara produksi kedelai tidak mencukupi kebutuhan tersebut. Bahkan kebutuhan kedelai secara nasional yakni sekitar 2,2 juta ton/tahun sementara produksi kedelai dalam negeri gres sekitar 920 ribu ton/tahun. Tentu dengan angka yang jauh tersebut menciptakan pasokan kedelai tidak mencukupi, makanya untuk memenuhi kebutuhan tersebut pemertintah mensuplai dengan cara impor kedelai dari luar negeri. Padahal bila kita mau memanfaatkan lahan kosong maupun lahan tanaman belum menghasilkan untuk menanam kedelai, maka kebutuhan kedelai nasional akan terpenuhi tanpa harus mengimpor dari luar negeri.

Kedelai ini sendiri merupakan tanaman yang bisa ditanam melalui tumpang sari, artinya tanaman ini bisa ditanam pada lahan pertanian menyerupai sawit, karet dan lainnya. Salah satu lahan yang bisa dibentuk tumpang sari dengan kedelai yaitu sawit. Bahkan lahan sawit di indonesia yang belum menghasilkan sekitar 9.740.621 Ha yang bisa dipakai sebagai lahan menanam kedelai. Namun benih kedelai yang mau ditanam dengan cara tumpang sari pada lahan sawit harus mempunyai jenis atau tergolong varietas unggul. Di Indonesia sendiri sudah banyak varietas unggul kedelai yang bisa kita budidaykan.

Kalau berbicara duduk perkara varietas unggul kedelai lokal yang banyak dibudidayakan di indonesia tentu tidak ada habisnya, alasannya yaitu memang sangat aneka macam penemuan gres varietas kedelai unggul. Berikut ini dasar pertanian akan review beberapa jenis varietas unggul kedelai lokal.

 Kebutuhan kedelai di Indonesia kian hari semakin meningkat Inilah Varietas Unggul Kedelai Lokal Yang Banyak Di Budidayakan Di Indonesia

Varietas Unggul Kedelai Lokal Yang Banyak Di Budidayakan Di Indonesia


1. Anjasmoro

Anjasmoro merupakan salah satu varietas kedelai unggulan yang banyak di budidayakan di indonesia. Anjasmoro ini pertama kali di rilis kalau tidak salah pada tanggal 22 oktober tahun 2001. Varietas anjasmoro ini mempunyai ciri-ciri bijinya besar, umur 92 hari dan bisa berproduksi 3 ton/Ha, rata-rata hasil 2,25 ton/Ha.

2. Burangrang

Burangrang merupakan varietas kedelai unggul yang juga tidak kalah dengan anjasmoro. Varietas kedelai ini dikeluarkan pada tahun 1999. Untuk potensi hasil yang bisa didapatkan yakni sekitar 1,6 hingga 2,5 ton perhektar.

3. Grobogan

Varietas grobogan yaitu salah satu varietas kedelai unggul yang dikeluarkan pada tahun 2008 yang mempunyai ciri-ciri polong agak keras. Potensi hasil varietas grobogan yaitu 3,4 ton per hektar dengan usia panen sekitar 76 hari. Varietas ini sangat cocok ditanam dilahan kering pada awal ekspresi dominan penghujan.

4. Agromulyo

Varietas kedelai unggul selanjutnya yaitu agromulyo, potensi yang sanggup dihasilkan dari varietas ini sekitar 1,5-2 ton per hektar dan umur tanaman sekitar 80 hari.

5. Wilis

Varietas kedelai unggul selanjutnya yaitu wilis yang dikeluarkan pada 21 Juli 1983 berasal dari hasil seleksi keturunan persilangan Orba x No. 1682. Varietas ini menghasilkan 1,6 ton per hektar.

Sebenarnya masih banyak varietas kedelai lokal yang dibudidayakan oleh petani indonesia, namun beberapa jenis varietas yang admin sebutkan diatas hanya sebagian kecil saja. Semoga bermanfaat.
 
Top