Ruam popok ialah dilema yang umum pada bayi usia di bawah 15 bulan. Iritasi kulit ini terjadi akhir lapisan kulit paling luar yang masih sangat tipis sehingga mudah lecet terkena gesekan. Orang bakir balig cukup akal yang mengalami dilema buang air kecil tidak terkontrol juga beresiko mengalami ruam popok. Akan tetapi hal ini jarang terjadi karena kulit lebih tebal dan tidak mudah terkena iritasi.

Jenis iritasi kulit ini sering terjadi di sekitar alat kelamin, bokong dan pangkal paha adegan dalam. Tanda-tanda yang mampu terlihat terang diantaranya kemerahan dengan lecet ringan disertai gatal-gatal. Ruam popok dapat muncul karena ada goresan antara popok dengan kulit bayi.

ruam di kulit bayi karena popok

Apa saja gejala ruam popok
Gejala ruam popok mencakup kemerahan, kulit nanah pada adegan bokong, paha, dan sekitar alat kelamin bayi. Dalam kasus yang ringan, kulit menjadi merah. Sedangkan dalam kasus lebih parah, muncul rasa nyeri.

Umumnya untuk kasus ringan, ruam akan menghilang dalam waktu 3 hingga 4 hari tanpa pengobatan khusus. Jika ruam muncul kembali setelah dilakukan pengobatan, konsultasikan dengan dokter terdekat.

Lalu, apa penyebab munculnya ruam pada kulit bayi?
Selama bertahun-tahun, ruam popok dikaitkan dengan aneka macam kasus menyerupai tumbuh gigi, diet, dan zat amonia dalam urin. Namun, para jago sekarang percaya dilema kesehatan pada kulit bayi ini disebabkan oleh hal-hal berikut:
  • Kondisi kulit yang terlalu lembab
  • Efek cedera atau gesekan
  • Terjadi kontak yang terlalu lama antara kulit dan urine, kulit dan feses, atau keduanya
  • Akibat infeksi jamur maupun bakteri
  • Reaksi alergi terhadap materi popok yang dipakai bayi

Dimulai dari keadaan kulit yang berair pada waktu lama, kemudian lapisan terluar kulit mulai mengalami kerusakan. Saat sudah mulai rusak, terjadi goresan karena gerakan bayi sendiri sehingga muncul ruam berwarna merah.

bayi memakai popok
Kondisi lembab pada adegan bokong bayi juga mampu disebabkan oleh popok yang sudah penuh namun tidak segera diganti. Jika terlalu sering tergesek, maka mampu dipastikan dalam beberapa hari akan muncul dilema ruam popok.

Menurut hasil riset, lebih dari separuh bayi usia 4 bulan hingga 15 bulan, mengalami ruam setidaknya sekali dalam 2 bulan. Masalah ini mampu lebih sering terjadi pada keadaan berikut:
  • Usia bayi yang bertambah yaitu pada usia 8 - 10 bulan
  • Tidak menjaga kondisi kebersihan dan kulit tidak selalu kering
  • Terlalu lama membiarkan popok yang sudah penuh
  • Ketika sang buah hati mulai makan makanan padat
  • Pemberian antibiotik baik pada bayi maupun ibu menyusui

Bayi yang mengkonsumsi antibiotik (baik untuk tujuan pengobatan atau tujuan lain) lebih mudah menderita ruam popok, hal ini disebabkan oleh infeksi jamur. Jamur menginfeksi kulit yang lemah dan mengakibatkan munculnya ruam merah terang dengan bintik-bintik di tepi.


Begini Cara Mencegah Dan Mengobati Ruam Popok Pada Bayi

  1. Gantilah popok sesering mungkin
    Mengganti popok segera setelah anak buang air kecil atau buang air besar memiliki kegunaan untuk mencegah kelembaban berlebih di adegan kulit. Usahakan memakaikan popok dengan longgar (jangan terlalu ketat) semoga tidak mudah terjadi gesekan.
  2. Bersihkan memakai air mengalir
    Gunakan air bersih untuk membersihkan area kulit yang tertutup popok setiap kali mengganti popok. Jika mungkin, gunakan air yang mengalir sehingga anda dapat membersihkan dan membilas tanpa menggosok kulit bayi.
  3. Setelah dibersihkan, diamkan sebentar
    Sebelum memakai popok baru, biarkan beberapa ketika semoga kulit bayi benar-benar kering.
  4. Hindari penggunaan bedak
    Sebaiknya jangan menggunakan bedak bayi karena lapisan bedak akan mengganggu pernapasan sel kulit. Minimalkan penggunaan handuk kering maupun tisu untuk mengeringkan kulit. Beberapa jenis tisu mampu jadi memakai alkohol atau parfum yang mampu membuat kulit bayi terkena iritasi.
  5. Obat salep untuk ruam popok
    Untuk mengobati ruam pada bayi, gunakan salep khusus yang banyak disediakan di apotek. Jenis obat salep ini biasanya akan menebal dan lengket pada kulit serta tidak mudah hilang hingga pergantian popok berikutnya. Jika ruam tidak hilang dalam waktu 48 - 72 jam dan justru bertambah parah, segera konsultasikan ke dokter atau bidan terdekat.

Jenis Popok Apa Yang Aman Digunakan Bayi?

Meskipun banyak merek yang beredar di pasaran, jenis popok bayi hanya ada dua. Popok dengan materi kain dapat dicuci dan digunakan kembali, sedangkan popok sekali pakai hanya mampu dibuang setelah digunakan.

Penelitian memperlihatkan bahwa ruam popok lebih jarang muncul jikalau bayi menggunakan popok sekali pakai. Akan lebih baik lagi jikalau memiliki keunggulan daya serap tinggi, maka dilema ruam sangat jarang ditemukan.

Rutin mengganti popok bayi merupakan solusi ideal jikalau anda tidak ingin buah hati tersayang terkena ruam akhir iritasi kulit. Kebersihan bayi ialah faktor terpenting dan utama semoga kesehatan dan tumbuh kembangnya mampu optimal.
 
Top