Penyakit Bipolar Disorder merupakan penyakit yang mampu diidentifikasi melalui tingkah laku seseorang.
Gangguan Bipolar Disorder ialah gangguan yang terjadi pada perasaan seseorang yang disebabkan oleh duduk perkara yang mengendap di otak , ditandai dengan perpindahan (swing) mood pikiran , dan perubahan perilaku. Penderita mengalami perubahan sikap/mood yang secara tiba - tiba dari tahap manic dan adegan depresi selama periode waktu tertentu. Tahap manic ditandai dengan kondisi sikap/mood yang sangat meningkat (hipertimik) atau irritable (mudah marah dan tersinggung) , tahap depresi ditandai dengan sikap/mood yang sangat menurun (hipotimik). Di antara kedua tahapan mood di atas terdapat masa mood yang normal (eutimik). Istilah bipolar merujuk pada kondisi pasien yang mengalami perpindahan sikap/mood antara dua sisi atau tingkatan emosi yang berlawanan tersebut.
Berikut 4 tingkatan emosi penderita penyakit Bipolar Disorder :
1. Tingkatan Mania
Tingkatan Mania , penderita seakan-akan memiliki rasa bahagia dan semangat yang luar biasa. Tak jarang , penderita pun mengalami kesulitan tidur karena merasa sangat produktif. Lebih ekstrem dari itu , mereka kadang berpikir tak membutuhkan orang lain karena rasa percaya diri yang berlebihan.
2. Tingkatan Hipomania
Tingkatan hipomania. Meski demikian , pada adegan hipomania , seorang bipolar akan merasa lebih tenang. Dalam hal ini , adegan hipomania-lah yang paling sulit terdeteksi karena gejalanya tidak jauh berbeda dengan orang-orang yang sedang bahagia , meskipun efeknya mampu sama ibarat mania.
3. Tingkatan Depresi
Tingkatan Depresi , depresi digambarkan sebagai situasi murung yang penuh dengan tekanan. Jika tak tertangani dengan baik , penderita bipolar yang mengalami adegan emosi ini mampu terjerumus ke hal-hal negatif , ibarat bunuh diri.
4. Timgkatan Campuran
Tingkatan Campuran , emosi mania dan depresi berkolaborasi menjadi satu. Contoh , ada seseorang yang sangat bersemangat dalam bercerita , namun yang dibicarakan hanya soal kejelekan dan hal-hal yang negatif.
Secara umum , Bipolar Disorder dibagi menjadi dua tipe ,yakni :
Dalam perkembangan kasusnya , penelitian Dunner pada Journal Bipolar Disorder (2003) menyebutkan , prevalensi penderita bipolar tipe I cenderung sama pada pria dan wanita. Namun pada bipolar disorder tipe II , prevalensi penderita wanita jauh lebih banyak dibanding pria yakni 2: 1.
Gangguan jiwa bipolar ketika ini sudah menjangkit sekitar 20 sampai 25 persen dewasa di luar negeri. Di beberapa kota di Indonesia juga mulai dilaporkan penderita berusia remaja. resiko janjkematian terus membayangi penderita bipolar dan itu lebih karena mereka mengambil jalan pintas.
Ciri Penyakit Bipolar Disorder :
Penyakit Bipolar Disorder ini juga ditandai dengan perubahan sikap/mood yang tiba-tiba berbalik 180 derajat pada si penderita.Gangguan Bipolar Disorder ialah gangguan yang terjadi pada perasaan seseorang yang disebabkan oleh duduk perkara yang mengendap di otak , ditandai dengan perpindahan (swing) mood pikiran , dan perubahan perilaku. Penderita mengalami perubahan sikap/mood yang secara tiba - tiba dari tahap manic dan adegan depresi selama periode waktu tertentu. Tahap manic ditandai dengan kondisi sikap/mood yang sangat meningkat (hipertimik) atau irritable (mudah marah dan tersinggung) , tahap depresi ditandai dengan sikap/mood yang sangat menurun (hipotimik). Di antara kedua tahapan mood di atas terdapat masa mood yang normal (eutimik). Istilah bipolar merujuk pada kondisi pasien yang mengalami perpindahan sikap/mood antara dua sisi atau tingkatan emosi yang berlawanan tersebut.
Gejala Penyakit Bipolar Disorder :
Kita sering menyebutnya ketidakstabilan sikap/mood , tetapi gejala ini gres dapat disebut gangguan Bipolar Disorder apa kalau telah memenuhi kriteria waktu tertentu , ibarat untuk tahapan manic , diharapkan kondisi mood hipertimik dalam rentang waktu minimal seminggu atau bahkan kurang dari seminggu. Untuk tahapan depresi , diharapkan waktu minimal 1 ahad terus-menerus berada dalam kondisi mood hipotimik. Bisa dipastikan disebut gangguan Bipolar Disorder , kalau fungsi pekerjaan atau kehidupan sosialnya terganggu , Saat terjadi gangguan , terkadang pasien perlu dirawat di rumah sakit.Berikut 4 tingkatan emosi penderita penyakit Bipolar Disorder :
1. Tingkatan Mania
Tingkatan Mania , penderita seakan-akan memiliki rasa bahagia dan semangat yang luar biasa. Tak jarang , penderita pun mengalami kesulitan tidur karena merasa sangat produktif. Lebih ekstrem dari itu , mereka kadang berpikir tak membutuhkan orang lain karena rasa percaya diri yang berlebihan.
2. Tingkatan Hipomania
Tingkatan hipomania. Meski demikian , pada adegan hipomania , seorang bipolar akan merasa lebih tenang. Dalam hal ini , adegan hipomania-lah yang paling sulit terdeteksi karena gejalanya tidak jauh berbeda dengan orang-orang yang sedang bahagia , meskipun efeknya mampu sama ibarat mania.
3. Tingkatan Depresi
Tingkatan Depresi , depresi digambarkan sebagai situasi murung yang penuh dengan tekanan. Jika tak tertangani dengan baik , penderita bipolar yang mengalami adegan emosi ini mampu terjerumus ke hal-hal negatif , ibarat bunuh diri.
4. Timgkatan Campuran
Tingkatan Campuran , emosi mania dan depresi berkolaborasi menjadi satu. Contoh , ada seseorang yang sangat bersemangat dalam bercerita , namun yang dibicarakan hanya soal kejelekan dan hal-hal yang negatif.
Secara umum , Bipolar Disorder dibagi menjadi dua tipe ,yakni :
- Bipolar Disorder tipe I : penderita banyak ditemukan mengalami tahapan manic.
- Bipolar Disorder tipe II : penderita cenderung didominasi emosi pada adegan depresi , dan tidak pernah mencapai manic.
Dalam perkembangan kasusnya , penelitian Dunner pada Journal Bipolar Disorder (2003) menyebutkan , prevalensi penderita bipolar tipe I cenderung sama pada pria dan wanita. Namun pada bipolar disorder tipe II , prevalensi penderita wanita jauh lebih banyak dibanding pria yakni 2: 1.
Gangguan jiwa bipolar ketika ini sudah menjangkit sekitar 20 sampai 25 persen dewasa di luar negeri. Di beberapa kota di Indonesia juga mulai dilaporkan penderita berusia remaja. resiko janjkematian terus membayangi penderita bipolar dan itu lebih karena mereka mengambil jalan pintas.